Repelita Jakarta - Umar Hasibuan menanggapi pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan yang mengancam akan mempersulit administrasi masyarakat yang belum membayar pajak.
Sebelumnya, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan bahwa pemerintah akan memperketat layanan administrasi bagi masyarakat yang tidak memenuhi kewajiban pajaknya. Salah satu contohnya adalah pembatasan dalam pembuatan paspor.
"Kamu ngurus paspormu, tidak bisa karena kamu belum bayar pajak. Kamu enggak bisa nanti kalau lebih jauh lagi, kamu memperbarui izinmu enggak karena kamu belum bayar (pajak)," ujar Luhut pada Kamis, 9 Januari 2025.
Menanggapi pernyataan tersebut, tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Umar Sahadat Hasibuan atau Gus Umar melalui akun X pribadinya @umarhasibuan__ menyampaikan kritik tajam terhadap Luhut.
"Situ emang siapa? Presiden enggak, main ngancem-ngancem saja. Gue ga mau bayar pajak persulit saja ngurus administrasi," tulis Gus Umar, dikutip Sabtu.
"Gak takut gua sama ancaman lu? Semoga mulut orang ini diberikan ganjaran sama Allah SWT, biar gak nyakitin rakyat mulu omongannya," lanjutnya.
Pernyataan Gus Umar ini mendapat dukungan dari sejumlah warganet yang menilai ancaman tersebut tidak layak disampaikan oleh Luhut. Beberapa juga mempertanyakan apakah Luhut sudah menunaikan kewajiban pajaknya, mengingat ia memiliki banyak perusahaan.
"Jangan main ancam-ancam gitu cak!!! Ini bukan ORDE BARU LAGI!!! Coba tunjukkan kamu punya banyak perusahaan itu apa sudah bayar pajak semuanya? Ayo awali dari yang ngancam dulu. Beri contoh yang baik kalau keluarkan statement," tulis seorang warganet.
"Pajak dari rakyat sama uang hasil korupsi itu lebih besar hasil korupsi,… kenapa lah nggak fokus nangkap koruptor?, kan lebih efektif untuk menambah devisa negara. Kalau rakyat selama nggak terganggu makannya ya bayar pajak, tapi kalau untuk makan aja kurang, pajak jadi ngak wajib," timpal yang lain. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok