Repelita, Jakarta - Haidar Alwi: OCCRP Harus Minta Maaf ke Jokowi Terkait Daftar Pemimpin Dunia Terlibat Kejahatan Terorganisasi
Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI) R. Haidar Alwi menilai bahwa Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) harus meminta maaf kepada Presiden ke-7 RI Joko Widodo. Haidar mengkritik survei OCCRP terkait daftar pemimpin dunia yang terlibat dalam kejahatan terorganisasi dan korupsi, yang dinilainya lemah.
Haidar menyebutkan bahwa tindakan kriminal tidak bisa dibuktikan hanya melalui jajak pendapat, melainkan harus melalui persidangan di pengadilan.
“Pembuktian kejahatan maupun pelanggaran hukum melalui persidangan di pengadilan,” katanya, dikutip dari Antara, Kamis (1/1).
OCCRP sebelumnya mempublikasikan daftar finalis "Person of The Year" dalam kategori kejahatan terorganisasi dan korupsi 2024. Nama Presiden Jokowi masuk sebagai salah satu finalis. Haidar menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada putusan pengadilan yang memvonis Jokowi bersalah dalam kasus korupsi.
Menurut Haidar, publikasi OCCRP, terutama yang mencantumkan nama Joko Widodo, hanya merupakan usulan yang tidak berdasar dari para pemilik hak suara dalam jajak pendapat.
Dia juga menyampaikan kekhawatirannya bahwa publikasi tersebut bisa merusak reputasi Presiden RI dua periode tersebut di mata rakyat Indonesia dan dunia.
Haidar menegaskan, “OCCRP harus meralat dan minta maaf ke Jokowi. Jika tidak, OCCRP yang isinya jurnalis investigasi hanya mencoreng kredibilitas sendiri.”(*)
Editor: 91224 R-ID Elok