Target Marinir TNI AL Bongkar 2 Km Pagar Laut di Tangerang Hari Ini, Warga Swadaya Tak Terlihat

 

Repelita, Tangerang - Pembongkaran pagar laut misterius sepanjang 30,16 km yang mengganggu nelayan di Kabupaten Tangerang, Banten, kini mulai dilakukan. Komandan Pangkalan Utama AL (Danlantamal III) Jakarta, Brigjen (Mar) Harry Indarto, yang memimpin langsung proses tersebut, menargetkan pembongkaran 2 km pagar laut dalam sehari.

"Sepertinya tidak mungkin kalau 30 km itu akan kita laksanakan dalam satu hari, kita akan atur mekanismenya, minimal target saya hari ini 2 km," ujar Harry Indarto di lokasi pembongkaran di Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang, Sabtu (18/1).

Harry mengakui adanya kesulitan dalam proses pembongkaran pagar laut yang sudah terpasang selama berbulan-bulan. "Kesulitan kita, lebih mudah menanam daripada mencabut. Apalagi yang ditanam sudah jangka waktu lama, itu akan lebih menyulitkan kita untuk pencabutan," jelasnya.

Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menyegel pagar laut tersebut pada 9 Januari, karena diduga tidak memiliki izin sesuai dengan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL). Keberadaan pagar laut ini juga mengganggu nelayan yang beraktivitas di kawasan tersebut.

Pagar laut misterius ini pertama kali ditemukan pada Agustus 2024, setelah warga melapor kepada Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten, Eli Susiyanti. Pembangunannya mencaplok wilayah pesisir 16 desa di 6 kecamatan, yang berdampak pada 3.888 nelayan dan 502 pembudidaya.

Sementara itu, di media sosial, netizen memberikan komentar terkait proses pembongkaran. Akun @WagimanDeep212_ mempertanyakan kehadiran warga yang sebelumnya mengklaim swadaya dalam pembongkaran tersebut, "Target Marinir TNI AL bongkar 2 Km Pagar Laut di Tangerang hari Ini. Anehnya warga yang katanya Swadaya gak nongol batang idungnya. Kmana Tarsin staff Kades Kohod jugak?"

Komentar lainnya dari akun @bagusrangin77 memberikan dukungan kepada TNI AL, "BRAVO TNI AL... bongkar semua pagar bambu nya... habis itu sikat semua pelakunya dan pemodalnya... penjarakan."(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga