Repelita Jakarta - Jagat media sosial khususnya platform X diramaikan oleh tagar Jokowi yang viral dengan lebih dari 111 ribu postingan saat artikel ini ditayangkan. Tagar ini menjadi trending setelah Presiden RI Joko Widodo masuk sebagai salah satu finalis dalam daftar pemimpin terkorup versi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).
OCCRP, lembaga jurnalisme investigasi yang berbasis di Amsterdam, Belanda, merilis daftar pemimpin dunia yang dianggap terkait kejahatan terorganisasi dan korupsi sepanjang tahun 2024. Dalam daftar tersebut, Jokowi termasuk bersama nama-nama lain seperti Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, dan mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina.
Yang dinobatkan sebagai "Person of the Year 2024 in Organized Crime and Corruption" adalah mantan Presiden Suriah Bashar Al-Assad. Assad disebut sebagai pemimpin paling brutal dan korup dengan tuduhan menyebarkan kekerasan, narkoba, dan korupsi melalui rezim otoriternya.
Menanggapi tuduhan ini, Jokowi menyebut tudingan tersebut sebagai framing jahat dan fitnah tanpa dasar. Dalam sebuah wawancara di Solo, ia dengan santai mempertanyakan dasar penilaian OCCRP.
“Hehehe, ya terkorup, korup apa, yang dikorupsi apa, ya dibuktikan, apa?” ujar Jokowi sambil tertawa. Ia menambahkan bahwa tuduhan semacam ini banyak beredar belakangan, terutama menjelang tahun politik. "Ya sekarang banyak sekali fitnah, banyak sekali framing jahat, banyak sekali tuduhan-tuduhan tanpa ada bukti," tambahnya.
Ketika ditanya apakah tuduhan tersebut bermuatan politis, Jokowi menegaskan bahwa siapa pun dapat menggunakan berbagai kendaraan, seperti NGO atau ormas, untuk menyebarkan tuduhan semacam itu.
Viralnya tagar Jokowi juga menuai berbagai reaksi dari netizen. Andi menulis, “Kalau memang ada bukti, kenapa nggak dibawa ke pengadilan saja? Jangan asal tuduh.” Sementara itu, Sari berkomentar, “Tuduhan ini aneh, apalagi datang menjelang pemilu. Terlalu banyak muatan politiknya.”
OCCRP sendiri merupakan organisasi jurnalisme investigasi yang didirikan pada 2007 dengan fokus pada kejahatan terorganisasi dan korupsi. Lembaga ini didanai oleh beberapa negara seperti AS, Prancis, dan Swedia, serta yayasan swasta. Daftar tahunan OCCRP tentang pemimpin terkorup ini mulai dibuat sejak 2012 dan sering digunakan sebagai referensi global untuk mengukur tingkat korupsi di berbagai negara.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok
