Repelita, Makassar - Polisi tengah mendalami keterlibatan seorang pria bernama Sudirman yang diduga memberikan ancaman kepada pengacara Rudi S Gani sebelum penembakan yang mengakibatkan kematiannya.
Istri almarhum Rudi, Hj Maryam, menceritakan bahwa Sudirman pernah mengancam suaminya terkait kasus penyerobotan lahan. "Mudah-mudahan kau lama tinggal di Pattuku Limpoe," kata Hj Maryam mengenang ancaman yang diterima dari Sudirman, yang ia sampaikan dalam wawancara di Youtube Tadjuddin Rachman Law Firm Channel pada 8 Januari 2024.
Menurut Hj Maryam, ancaman tersebut didengar oleh anggota TNI dan Polri. "Kayaknya polisi mendengar," ujarnya. Ketika itu, Rudi S Gani hanya menjawab dengan mengatakan, "Insya Allah," sebelum Sudirman meluapkan emosinya. "Dia sempat mau lompat pukul bapak saya, karena bapak saya jadi saksi," lanjut Hj Maryam.
Hj Maryam juga mengungkapkan bahwa Sudirman memiliki keahlian dalam menembak. Suatu malam, mereka menyaksikan Sudirman menembak kelelawar di sekitar rumah mereka. "Saya bilang pintar mu itu menembak, nah malam ini. Tapi ia (Sudirman) mengatakan senjatanya ada infra merah jadi jelas targetnya," kenangnya.
Polisi kini tengah memeriksa tiga saksi tambahan terkait kejadian tersebut, termasuk buruh yang bekerja di kantor hukum yang didirikan oleh almarhum Rudi S Gani di Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone. Kombes Pol Jamaluddin Farti, Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Sulsel, mengungkapkan bahwa total ada 18 saksi yang diperiksa hingga saat ini.
Selain itu, Hj Maryam juga menyerahkan bukti-bukti yang mengarah pada ancaman terhadap suaminya, baik berupa percakapan WhatsApp maupun postingan Facebook yang dianggapnya mengarah pada ancaman. "Ada status Facebook, itu saja," katanya.
Penyidik dari Polda Sulsel kini masih mendalami informasi yang ada dan mengharapkan keterlibatan masyarakat dalam memberikan informasi tambahan terkait kasus ini.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok
