Repelita Jakarta - Sosok JJ Rizal, seorang sejarawan terkemuka yang dikenal dengan kritik tajamnya, baru-baru ini menyoroti kontroversi yang melibatkan Raffi Ahmad. Raffi menjadi sorotan setelah viralnya video yang menunjukkan arogansi petugas patroli jalan raya (patwal) yang mengawal mobil berpelat RI 36. Dalam video tersebut, petugas patwal terlihat emosi dan menunjuk-nunjuk pengendara taksi eksekutif yang dianggap menghalangi jalur mobil dinas tersebut.
JJ Rizal, melalui akun X pribadinya, melontarkan kritik pedas terhadap peran Raffi Ahmad, yang saat ini menjabat sebagai utusan khusus Presiden Prabowo Subianto. "Badut entertainment naik kelas bergabung dengan badut kekuasaan, republik turun kelas jadi sirkus kelas comberan," tulisnya. Pernyataan ini langsung mendapat perhatian publik, mengingat Raffi merupakan figur yang dikenal luas dalam dunia hiburan dan kini terlibat dalam pemerintahan.
JJ Rizal, yang dikenal sebagai sejarawan publik, telah lama berperan dalam menyuarakan pandangannya mengenai berbagai isu sosial dan politik. Ia mendirikan Penerbit Komunitas Bambu yang fokus menerbitkan buku-buku sejarah, serta menjadi kolumnis sejarah di berbagai media. Salah satu fokus utama Rizal adalah sejarah Jakarta, yang ia anggap penting untuk dipahami oleh masyarakat.
Netizen turut memberikan respons atas pernyataan JJ Rizal tersebut. Beberapa dari mereka mendukung kritik tersebut dengan mengatakan bahwa fenomena selebriti yang terjun ke dunia politik menjadi suatu hal yang patut dipertanyakan. "Jangan sampai Indonesia hanya jadi tempat sirkus politik yang melibatkan orang-orang yang tidak kompeten," tulis salah seorang netizen.
Raffi Ahmad sendiri mengonfirmasi bahwa mobil berpelat RI 36 tersebut adalah kendaraan dinasnya, namun ia tidak berada di dalam mobil saat kejadian tersebut berlangsung. Ia menjelaskan bahwa saat insiden terjadi, mobil tersebut sedang menjemputnya untuk melanjutkan agenda rapat.
Insiden ini akhirnya menimbulkan permintaan maaf dari pengunggah video yang mengakui bahwa video tersebut telah menyebabkan kegaduhan. Mereka menyampaikan permohonan maaf kepada petugas patwal yang terlibat dan kepada pihak-pihak yang namanya sempat terseret dalam insiden tersebut.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok
