Repelita, Depok - Mantan petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok, Sandi Butar Butar, meminta pertolongan kepada Presiden Prabowo Subianto setelah kontrak kerjanya tidak diperpanjang.
Permintaan itu disampaikan Sandi melalui sebuah video yang beredar di media sosial. Dalam video tersebut, Sandi terlihat membawa sebuah banner putih bertuliskan pesan: "Pak Prabowo tolong saya pak, saya jujur se-jujurnya. Tangkap saya dan orang yang menyuap saya!"
Sandi mengungkapkan bahwa dia tidak mengetahui alasan pasti mengapa pihak DPKP Depok memutus kontraknya. Dia mengaku diberhentikan tanpa pemberitahuan yang jelas, meskipun telah mengabdi hampir 10 tahun di instansi tersebut.
"Teman-teman saya cegat saya di tangga, saya pingin pamit, ini saya dikeluarin putus kontrak. Tanda tangannya Bu Tessy Haryati saya gak tahu ya alasannya apa," ujarnya.
Surat keterangan yang diterima oleh Sandi pada 6 Januari 2025 menunjukkan bahwa masa kerjanya di DPKP Depok dimulai pada 10 November 2015 dan berakhir pada 31 Desember 2024.
Surat itu ditandatangani oleh Plt Kepala Bidang Pengendalian Operasional Kebakaran dan Penyelamatan DPKP Kota Depok, Tessy Haryati. Dalam surat tersebut, tertulis bahwa Sandi tidak lagi diperpanjang kontraknya.
Sementara itu, Tessy Haryati memberikan keterangan terkait keputusan tersebut. Dia mengungkapkan bahwa konferensi pers akan digelar pada 7 Januari 2025 di Mako Damkar Grand Depok City (GDC), setelah apel pagi. "Besok ya setelah apel di Mako GDC, bisa bertemu saya langsung pukul 08.30 WIB," ujar Tessy.
Sandi sendiri sempat menjadi viral karena kritiknya terhadap fasilitas DPKP Depok, terutama kendaraan operasional dan peralatan yang dianggap tidak layak.
Salah satu yang dikritiknya adalah alat pemotong pohon yang rusak dan kendaraan damkar yang memiliki rem tangan yang tidak berfungsi dengan baik. "Kalau di tanjakan rasanya dag dig dug, pengen copot (jantungnya), takut mobil mundur," katanya dalam salah satu video yang beredar.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok
