Repelita Jakarta - Pengamat politik Rocky Gerung menyoroti pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menjelang 100 hari masa kerja mereka. Ia menyebut evaluasi dari dunia internasional dan dalam negeri akan mempengaruhi pandangan terhadap pemerintahan ini.
Rocky menilai bahwa persepsi publik sudah terbentuk, di mana pemerintahan Prabowo dianggap sebagai kelanjutan dari kebijakan Presiden Joko Widodo sebelumnya. Menurutnya, hal tersebut dapat menimbulkan kampanye negatif terhadap Indonesia di luar negeri.
"Yang lebih berbahaya kalau evaluasi dunia itu paralel dengan hasil evaluasi dari netizen hari-hari ini dan sangat mungkin akan dianggap bahwa ya presiden Prabowo ternyata masih merupakan kelanjutan dari kebijakan atau watak Presiden Jokowi sebelumnya. Kan itu akan jadi satire," ujar Rocky.
Rocky menyarankan Presiden Prabowo mengambil langkah tegas untuk menunjukkan perbedaan arah kebijakan. Ia menekankan pentingnya menghindari praktik politik berbasis tukar-menukar jabatan yang dapat mengganggu kredibilitas pemerintahan.
Menurut Rocky, kabinet harus disusun berdasarkan meritokrasi dengan mempertimbangkan keahlian birokratik dan teknokratik, bukan sekadar karena loyalitas politik. "Bukan berdasarkan kesukaan pada seseorang hanya karena yang bersangkutan ikut di dalam memenangkan Pak Prabowo," katanya.
Rocky juga mengkritik struktur kabinet saat ini yang dinilainya terlalu besar dan tidak efisien. Ia menyarankan perampingan kabinet sebagai langkah strategis untuk memperbaiki tata kelola pemerintahan. "Rasionalisasi kabinet adalah seni untuk pemurnian kapasitas sekaligus penghematan," imbuhnya.
Rocky turut menyoroti pengangkatan Rudi Sutanto sebagai staf khusus Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid. Rudi Sutanto disebut-sebut sebagai sosok di balik akun Twitter @kurawa, yang dikenal kontroversial dan sering memicu perdebatan.
Meutya Hafid membantah spekulasi tersebut, menegaskan bahwa Rudi dipilih karena keahliannya di bidang strategi komunikasi. "Saya enggak tahu, ya, Rudi Susanto yang saya kenal ya Rudi Sutanto, jadi saya tidak mau berspekulasi mengenai apa siapa Rudi Sutanto," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa pengangkatan Rudi didasarkan pada curriculum vitae yang menunjukkan keahliannya. "Dari CV yang kami terima, beliau memang ahli dalam strategi komunikasi dan dapat memberikan kontribusi di kementerian ini," jelas Meutya.
Rocky menganggap pengangkatan ini mencerminkan lemahnya pengelolaan isu publik oleh kabinet. Ia menilai perlu adanya reshuffle kabinet secara total untuk memperbaiki citra pemerintah di mata masyarakat. "Lebih baik mungkin dibikin fashion baru, dipesan secara lebih sempurna," pungkas Rocky.(*).
Editor: 91224 R-ID Elok