Repelita Jakarta - Pengamat politik, Rocky Gerung, mengkritik keras kelompok pendukung Mantan Presiden Jokowi yang selama ini didukung oleh buzzer.
Rocky menyebut kelompok ini sebagai "ternak mulyono", yang disebutnya tidak mampu berpikir kritis dan hanya dapat memproduksi kebisingan di ruang publik.
Pernyataan Gerung muncul setelah Jokowi baru-baru ini dinobatkan sebagai pemimpin terkorup di dunia oleh OCCRP (Organized Crime and Corruption Reporting Project), sebuah lembaga investigasi internasional.
Penetapan ini memicu reaksi keras dari para pendukung Jokowi yang berusaha membela sang presiden dengan dalih bahwa ini merupakan bagian dari konspirasi asing yang bertujuan merusak citra Indonesia.
Rocky Gerung menilai bahwa upaya membela Jokowi yang dilakukan oleh buzzer-buzzer tersebut lebih banyak didorong oleh emosi daripada argumen yang rasional.
"Pendukung ini seperti 'ternak mulyono', mereka tidak mampu memahami hasil riset yang dilakukan oleh jurnalis internasional. Mereka lebih suka berbicara dengan kebisingan daripada berdiskusi dengan pemikiran yang matang," kata Rocky.
Gerung juga mengkritik Presiden Jokowi yang menyebut tuduhan tersebut sebagai fitnah dan framing.
"Jokowi sepertinya bingung menghadapi kritik internasional ini. Ia malah menyerukan untuk menyelesaikan masalah hukum di dalam negeri, padahal sistem hukum di Indonesia sudah dikendalikan oleh rezim yang sedang berkuasa," lanjutnya.
Dengan adanya penetapan ini, Rocky mengingatkan bahwa reputasi Indonesia di mata dunia semakin terpengaruh.
Kerusakan demokrasi dan sistem hukum yang ditinggalkan oleh pemerintah Jokowi, menurutnya, akan berdampak buruk bagi masa depan politik Indonesia.
"Apa yang dicatat dalam sejarah, terutama yang diakui oleh lembaga internasional, tidak bisa dihapus begitu saja," tegas Gerung.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok