Repelita Jakarta - Kontroversi terus berkembang di media sosial terkait Presiden Joko Widodo setelah lembaga global OCCRP menobatkannya sebagai koruptor terbesar di dunia. Sejumlah netizen melontarkan kritik keras terhadap kepemimpinan Jokowi, mencerminkan ketidakpuasan yang mendalam terhadap pemerintahannya.
Akun @DokterTifa mengungkapkan pandangannya tentang penetapan OCCRP tersebut dengan nada keras, mengatakan, "Saya rasa penetapan OCCRP, lembaga global yang sangat bergengsi, Menetapkan Manusia Kodok sebagai Koruptor terbesar di dunia, membuat banyak Antek Manusia Kodok yang masih bercokol di Kabinet dan di lembaga-lembaga Pemerintahan, saat ini mengalami: Demam, meriang, panas dingin, mual muntah, hipertensi, serangan jantung, dan sudah pada mikir bagaimana cara 1) melarikan uangnya ke Cayman 2) kabur ke luar negeri, terus oplas, tanam brewok, dll sama kempesin perut gendut dg Bariatrik biar ngga dikenalin lagi."
Dia juga menambahkan, "Inilah wamakarru wamakarrallahu. Makar Allah turun dari doa rakyat zalim yang miskin dan ditindas, rakyat PIK, Rempang dll Dan Rakyat yang kehilangan nyawa akibat tumbal kekuasaan: KPPS, Kanjuruhan, KM 50, Bundir Pinjol dan Judol, dll AYO RAKYAT Lanjutkan DOA-DOA!"
Komentar ini turut memicu perbincangan di kalangan netizen lainnya. Akun @widodowisnu77 berkomentar, "Sakit jiwa anda," sebagai respons terhadap pernyataan yang menyinggung kepemimpinan Jokowi.
Akun @Yus_SB_ berpendapat, "Hasil dari gaya pencitraan. Pencitraan itu cenderung bohong n memang banyak bohong alias pura². Sungguh prihatin negara dikelola dgn kemunafikan."
Akun @JhonJhoni17 menyatakan, "Perampok Terbesar dalam sejarah Indonesia..."
Komentar serupa juga muncul dari akun @MarianaEka95295 yang menyebutkan, "Presiden paling bangsat di republik indonesia ini."
Berbagai komentar ini mencerminkan perasaan frustrasi yang meluas di kalangan sejumlah masyarakat, khususnya terkait dengan citra dan kebijakan pemerintah saat ini. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok