Raffi Ahmad Disorot Soal Penggunaan Fasilitas Negara untuk Kepentingan Pribadi, Ini Pandangan Islam

 

Repelita Jakarta - Raffi Ahmad belakangan ini terus menuai kritikan dari publik. Kontroversi dimulai dari pengakuan atas kepemilikan mobil dinas dengan pelat RI 36, hingga dugaan penggunaan patwal.

Raffi diduga menggunakan pengawalan saat menemui Andre Taulany. Padahal, saat itu, ayah tiga anak tersebut tidak sedang menjalankan tugas atau dinas sebagai Utusan Khusus Presiden. Tindakan ini menambah panjang daftar kontroversi yang melibatkan suami Nagita Slavina ini.

Persoalan hukum pun menjadi bahan perbincangan di berbagai komentar media sosial. Menariknya, terkait hal ini, banyak yang mempertanyakan bagaimana pandangan Islam terhadap penggunaan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi.

Dari penelusuran, menggunakan fasilitas negara untuk keperluan pribadi dalam Islam adalah hal yang tidak diperbolehkan. Bahkan, ada istilah khusus untuk menyebut tindakan tersebut, yaitu Ghasab. Ghasab berarti menggunakan barang milik orang lain tanpa izin atau kerelaan pemiliknya.

Istilah lainnya yang berkaitan dengan Ghasab adalah Ghulul, yang pada awalnya diartikan sebagai pemanfaatan harta rampasan perang untuk kepentingan pribadi. Rasulullah saw juga melarang praktik Ghulul ini.

Beberapa ulama mengaitkan Ghulul dengan praktik korupsi. Mengambil milik bersama yang dimaksud dalam Ghulul memiliki makna yang serupa dengan tindakan korupsi. Ghulul bahkan dikategorikan sebagai dosa besar, sebagaimana diriwayatkan oleh Ahmad, Rasulullah saw bersabda bahwa Ghulul adalah celaan dan aib bagi pelakunya hingga hari kiamat.

"Janganlah kamu melakukan ghulûl, karena itu merupakan celaan dan aib bagi pelakunya pada hari kiamat," sabda Rasulullah saw. [HR. Ahmad].(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga