Repelita Jakarta - Sejumlah warganet mencurahkan pendapat mereka terkait fenomena yang marak terjadi belakangan ini, yaitu pengaruh asing terhadap sektor-sektor penting di Indonesia. Acep Parjo melalui akun @AcepParjo menyampaikan pandangannya mengenai pejabat yang terkait dengan proyek PIK (Pantai Indah Kapuk) 1 dan 2, dengan mengatakan bahwa mereka lebih "gila" dalam pengelolaan tanah dan sumber daya alam. Pendapat ini memicu berbagai respons di media sosial.
Juki Hulu (@HuluJuki) pun menanggapi dengan menyarankan agar Presiden Jokowi bertanggung jawab atas situasi yang ada, menyoroti ketidakberdayaan pemerintah dalam menangani masalah tersebut. Tak hanya itu, netizen lain seperti Abdurahman Alkaff (@Aalbokbok) bahkan menyinggung soal potensi penjualan tanah kepada pihak asing dengan candaan mengenai "jual untuk orang Yaman."
Selain itu, beberapa komentar netizen mengkritik ketidaktegasan pemerintah dalam menangani isu tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh hiken (@haruneyo) yang menilai bahwa isu-isu seperti pengaruh China terus digoreng, sementara masalah yang lebih besar seperti imigrasi dan pengelolaan tanah oleh BPN tidak dibahas dengan serius.
Komentar Diana_Pangara (@diana_pangara) mengungkapkan bahwa masalah tersebut sudah terjadi sejak zaman dahulu, namun semakin parah sejak tahun 1014 dan masih terus berlangsung hingga sekarang. Beberapa netizen juga menyuarakan keprihatinan terkait ketidakberdayaan pemerintah dalam menanggulangi pengaruh asing dan oligarki yang merusak tatanan negara.
Sementara itu, warganet dengan akun Fadhiel_Sky168 (@Coredao_Idn) mengaitkan fenomena ini dengan kegiatan reklamasi yang semakin masif, terutama yang melibatkan pengusaha asing seperti China. Tak sedikit pula yang menginginkan agar para oligarki dan pengkhianat negara dibongkar dan ditangkap, seperti yang disampaikan oleh Jhony (@Johnytruee).(*)
Editor: 91224 R-ID Elok