Repelita Jakarta - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang resmi diluncurkan pada 6 Januari 2025 lalu mendapat perhatian dari Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio. Ia mengapresiasi keberhasilan program yang dapat berjalan sebelum 100 hari pemerintahan Prabowo. Namun, Hendri menekankan pentingnya keberlanjutan dan konsistensi dalam pelaksanaan program ini.
"Saya melihat bagus program ini sudah berjalan, tapi saya menilai program ini harus terus dijalankan secara konsisten dan berkesinambungan, jangan hanya pada awalnya saja berjalan," kata Hendri Satrio, yang akrab disapa Hensat, dalam wawancara dengan wartawan pada Kamis, 9 Januari 2025.
Hensat juga mengingatkan bahwa untuk mewujudkan konsistensi program ini, pemerintah tidak perlu ragu meminta bantuan kepada masyarakat, baik dalam hal pembiayaan maupun dukungan lainnya.
"Jadi kalau perlu bantuan rakyat Indonesia untuk mewujudkan makan siang gratis, pemerintah jangan ragu-ragu meminta tolong kepada rakyat. Berdasarkan data World Giving Index, Indonesia kedermawanannya nomor satu di dunia," ujarnya.
Namun, Hensat menekankan bahwa jika meminta bantuan rakyat, pemerintah juga harus memastikan ada manfaat lainnya, seperti perbaikan penegakan hukum yang lebih adil.
"Jadi ngomong aja, jangan malu minta tolong rakyat, tapi kalau ditolongin, tolong juga penegakan hukum dibenahi, jangan ada lagi kasus semisal korupsi Rp300 triliun hanya dihukum 6,5 tahun dan sebagainya," tambahnya.
Selain itu, Hensat juga berharap pemerintah dapat mengevaluasi secara berkala agar program ini dapat terus memberikan manfaat yang diharapkan oleh masyarakat.
"Saya merasa pemerintah juga penting untuk melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala agar program ini benar-benar bisa terus memberikan manfaat yang diharapkan," pungkasnya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok
