Repelita Jakarta - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, menyatakan bahwa partainya akan menghadapi berbagai tantangan besar pada tahun ini, yang disebutnya sebagai tahun vivere pericoloso atau tahun yang penuh bahaya. Hasto menyampaikan pesan Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri, saat acara di halaman Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat malam, 17 Januari 2025.
"Beliau (Megawati) mengingatkan bahwa tahun-tahun ini adalah tahun vivere pericoloso, tahun menghadapi berbagai bahaya, tahun menghadapi berbagai rintangan," ujar Hasto.
Meski demikian, Hasto meyakini bahwa PDIP akan tetap bisa mengatasi tantangan tersebut dengan membentuk kesatupaduan bersama rakyat. "Percayalah, dengan kesatupaduan dengan rakyat, kita mampu menghadapi vivere pericoloso, tahun menyerempet-nyerempet bahaya ini," tegasnya.
Hasto juga menegaskan bahwa PDIP akan tetap teguh dalam menjalankan prinsip-prinsip ideologi, konstitusi, demokrasi, dan sistem hukum yang berkeadilan, serta sistem meritokrasi. "Kita hadapi dengan keteguhan di dalam ideologi, di dalam konstitusi, di dalam menjaga demokrasi, di dalam menegakkan sistem hukum yang berkeadilan dan sistem meritokrasi," tambahnya.
Lebih lanjut, Hasto mengungkapkan bahwa PDIP telah melewati berbagai ujian dalam sejarahnya, termasuk menghadapi peristiwa Kudatuli. Ia menegaskan bahwa partai berlambang banteng ini tidak akan mudah diinjak-injak. "Kita adalah partai yang berwatak banteng, kita bukan partai yang mudah diinjak-injak seperti cacing," katanya.
Hasto juga menekankan bahwa bagi PDIP, berpolitik adalah memperjuangkan kedaulatan dan kemandirian. "Gemblengan-gemblengan tersebut tidak membuat kita surut, justru membuat PDI Perjuangan semakin kokoh dan tegak berdiri," pungkasnya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok