Repelita, Jakarta - Kasus kecelakaan Pesawat Jeju Air yang terjadi pada 29 Desember 2024 diperkirakan akan segera terungkap. Kecelakaan tersebut menyebabkan ratusan orang meninggal dunia, dengan 179 dari 181 penumpang dan awak pesawat tewas.
Penyelidik kini sedang mempersiapkan penyusunan transkrip perekam suara kokpit (CVR) yang ditemukan di reruntuhan pesawat. Proses ini merupakan bagian dari upaya penyelidikan terhadap penyebab kecelakaan yang terjadi di landasan pacu Bandar Udara Internasional Muan, Korea Selatan.
Badan Investigasi Kecelakaan Penerbangan dan Kereta Api di bawah Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan mengharapkan dapat menyelesaikan penyusunan transkrip CVR pada hari Sabtu.
Rekaman tersebut diharapkan memberikan petunjuk mengenai detik-detik terakhir sebelum kecelakaan. Namun, kementerian menyatakan bahwa transkrip tersebut tidak akan diumumkan ke publik hingga penyelidikan selesai.
Selain CVR, perekam data penerbangan (FDR) saat ini sedang dipersiapkan untuk dikirim ke Amerika Serikat guna dianalisis lebih lanjut. Pesawat Jeju Air yang terbang dari Bangkok menuju Muan sempat mengeluarkan panggilan darurat (mayday) sebelum menabrak penghalang beton di ujung landasan pacu dan terbakar.
Pejabat Korsel dan AS, bersama dengan produsen pesawat Boeing, sedang berupaya mencari penyebab kecelakaan tersebut. Beberapa pihak menduga kecelakaan ini dipicu oleh tabrakan burung, kerusakan pada roda pendaratan, atau penghalang beton di ujung landasan.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok