Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Misteri Kain Putih dan Jeritan Terakhir di Kebakaran Glodok Plaza

 

Repelita Jakarta - Kamis, 16 Januari 2025, langit Jakarta malam itu menyala jingga. Asap tebal meliuk-liuk seperti selimut gelap, menutup cahaya bulan yang seharusnya menerangi kawasan Tamansari. Glodok Plaza, sebuah bangunan yang biasanya riuh dengan aktivitas bisnis, kini menjadi panggung duka. Api membakar rakus, memanjat dari lantai tujuh hingga sembilan. Aroma hangus bercampur pekat udara malam, mengisyaratkan tragedi yang sedang berlangsung.

Di tengah panas yang menyengat, suara jerit minta tolong menyeruak dari lantai tujuh. Seorang saksi mata, warga sekitar yang tak jauh dari lokasi kejadian, menggambarkan suasana itu dengan getir. “Tolong… tolong!” Suara itu terdengar putus-putus, seakan menjadi saksi dari manusia yang terjebak di balik kobaran api. Dari jendela, sebuah kain putih tampak berkibar, digerakkan tangan yang putus asa mencari perhatian.

"Itu seperti pesan terakhir," ungkap saksi tersebut, suaranya bergetar. Teriakan semakin lirih, seperti tercekik oleh asap dan panas yang kian mendekat. Kisah kain putih yang berkibar di jendela diskotik kini menjadi bagian dari misteri yang tak terpecahkan. Ada yang melihatnya sebagai panggilan terakhir, ada pula yang menyebutnya sebagai simbol harapan yang tak terwujud.

Di lantai tujuh, tempat diskotek dan karaoke biasanya menggema oleh musik, kini menjadi ruang sunyi yang dipenuhi ancaman. Salah satu kasir karaoke yang dilaporkan hilang disebut-sebut berada di sana saat kebakaran dimulai. Harapan tipis menyelimuti pihak keluarga yang terus menanti kabar.

Syarifudin, Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Barat, mengatakan proses pendinginan dilakukan dengan penuh kewaspadaan. "Di dalam gedung, risiko sangat tinggi. Puing-puing bisa runtuh kapan saja," ujarnya. Api mulai membakar Rabu, 15 Januari 2025, sekira pukul 11.30 WIB. Hingga Kamis dini hari, 16 Januari 2025 api masih terus membara. Upaya pendinginan terus berlangsung, dengan tim pemadam yang tak kenal lelah menaklukkan sisa-sisa bara.

Sebanyak 36 unit armada pemadam kebakaran dan 180 personel dikerahkan untuk mengatasi amukan api. Dengan koordinasi yang ketat, mereka bahu-membahu menyelamatkan apa yang tersisa. Namun, nasib tragis tak bisa dielakkan. Empat korban telah ditemukan dalam keadaan tak bernyawa, sementara sebelas lainnya masih belum teridentifikasi atau ditemukan.

"Ini bukan hanya tentang api, tetapi tentang bagaimana kami melawan waktu," ungkap salah satu petugas yang terlihat kelelahan namun tetap siaga.

Hingga kini, puing-puing Glodok Plaza masih mengepulkan asap, menyisakan bayang-bayang tragedi yang mengingatkan semua orang akan rapuhnya hidup di tengah arus kehidupan yang tak pernah berhenti. Adakah yang mendengar doa yang terselip di balik jerit dan kain putih itu? (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved