Menkes Sarankan Tambah Asuransi Swasta, Masyarakat Kecewa BPJS Kesehatan Tak Cukup Tanggung Biaya Pengobatan

 

Repelita Jakarta - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka tidak dapat menanggung seluruh biaya pengobatan yang dibutuhkan masyarakat. Dalam sebuah pernyataan, Menteri Kesehatan Indonesia mengimbau masyarakat untuk melengkapi asuransi kesehatan mereka dengan membeli asuransi swasta.

"Mantap! Udah bayar iuran BPJS, ditambah cari asuransi swasta. Ide yang brilian," tulis akun @Mdy_Asmara1701 di X, yang merespons pernyataan tersebut.

Namun, imbauan Menkes itu menambah kekesalan masyarakat, yang sudah merasa terbebani dengan berbagai kebijakan pemerintah. Tahun 2025, pemerintah Indonesia meluncurkan beberapa kebijakan yang dianggap merugikan, seperti kenaikan pajak sebesar 12%, Program Makan Bergizi Gratis yang meminta sumbangan rakyat, hingga imbauan untuk membeli asuransi kesehatan swasta.

"Pajak dinaikin, Program Makan Bergizi Gratis suruh rakyat iuran, BPJS dipaksa harus daftar tapi pelayanan dikurangi," tulis akun @widawardhiansya yang menanggapi pernyataan tersebut.

"Enak banget jadi penguasa nginjek-nginjek rakyatnya," tambah akun tersebut dengan nada kecewa.

Banyak masyarakat yang meragukan kredibilitas pejabat negara, yang dianggap semakin tidak kreatif dan tidak bisa memberikan solusi yang nyata.

"Sejak 2014 hingga 2024, negara ini kekurangan pejabat kreatif," tulis akun @ahmadsalam0741.

"Ketika menghadapi kesulitan, mereka harus bisa memberikan solusi yang menenangkan rakyat, bukan solusi asal ada. Miris!" tambahnya.

Tuntutan untuk menggunakan BPJS Kesehatan kini menjadi kewajiban dalam segala urusan administrasi, meskipun banyak yang mempertanyakan kegunaannya.

"Logikanya ya, kalau udah pakai asuransi swasta, ngapain pakai BPJS?" tulis akun @udangkecil1.

"Masalahnya diwajibkan. Buat apa coba kalau gitu? Sulit tidak suudzon," pungkasnya. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga