Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

"Menanggapi Nominasi Pemimpin Terkorup OCCRP, Bahlil Lahadalia Dukung Jokowi dan Menolak Tuduhan Tanpa Bukti" Emang Beliau Ada Kasus Apa?

 Akademisi Soroti Pengaruh Jokowi Pasca Lengser Mulai 'Luntur', Gelar Doktor  Bahlil Jadi Contoh

Repelita Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengomentari terkait nama Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi yang masuk dalam daftar pemimpin terkorup versi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) pada tahun 2024.

Menurut Bahlil, Jokowi selama 10 tahun memimpin Indonesia tak pernah terjerat kasus hukum. Sehingga dirinya tak sepakat dengan hasil laporan OCCRP.

"Loh bagaimana mau sepakat? Emang ada apa dengan urusan-urusan hukum beliau? Kan enggak ada apa-apa. Pak Presiden Jokowi dalam menjalankan pemerintahan emang ada kasus apa? Emang ada apa? Masa tiba-tiba dikasih berita begitu," kata Bahlil di Jakarta, Jumat (3/1/2025).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini menyatakan dirinya juga tak ambil pusing dengan kehebohan laporan yang disampaikan oleh OCCRP tersebut.

"Saya enggak ngerti juga lembaga itu ya. Dan mohon maaf, masa negara kita diatur negara lain atau lembaga lain. Buktinya kan enggak ada sesuatu yang diberitakan lembaga itu. Jadi saya enggak terlalu pusing," ujarnya.

Lembaga Swadaya Masyarakat OCCRP mempublikasikan nominasi tokoh terkorup tahun 2024 pada Selasa (31/12/2024). Jokowi pun menjadi salah satu finalis dalam nominasi pemimpin terkorup dunia tahun 2024 versi OCCRP.

Sementara Presiden Suriah yang terusir, Bashar Al-Ashar, memenangkan nominasi tokoh terkorup 2024 versi OCCRP.

Sebelumnya, Jokowi pun telah menanggapi terkait nominasi tersebut. Ia bertanya-tanya apa yang dikorupsinya selama menjabat dan meminta pihak yang menuduh korup untuk membuktikan.

"Korup apa? (terkekeh) Yang dikorupsi apa, ya dibuktikan apa," kata Jokowi di Solo, Jawa Tengah, Selasa.

Ia pun mengingatkan sekarang ini tak sedikit pihak yang menebar fitnah dan framing jahat tanpa disertai bukti untuk menggiring opini publik.

"Ya sekarang kan banyak sekali fitnah, banyak sekali framing jahat, banyak sekali tuduhan-tuduhan tanpa ada bukti, itu yang terjadi sekarang ini," jelasnya. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved