Repelita, Pekalongan - Bencana longsor yang terjadi di Desa Kasimpar, Petungkriyono, Pekalongan, Jawa Tengah, menewaskan 21 orang. Tim SAR yang melakukan pencarian hari kedua pada Rabu (22/1/2025) berhasil menemukan empat korban baru, yang seluruhnya telah meninggal dunia.
1. Aisyah (18/P), warga Desa Wonodadi Songgodadi ditemukan pada pukul 10.06 WIB di jarak 4,7 kilometer dari lokasi kejadian bencana.
2. Ta'ari (41/L), warga Desa Garung Yosorejo ditemukan di atas rumah perangkat desa pada pukul 10.53 WIB.
3. Afkar Abiyan (5 bulan/L), warga Desa Kasimpar, ditemukan pada pukul 12.05 WIB. Afkar diketahui merupakan balita yang berusia 5 bulan.
4. Ta'di (34/L), warga Desa Wonodadi Songgodadi Petungkriyono ditemukan pada pukul 18.45 WIB di jembatan yang putus.
Sehingga, total korban yang ditemukan hingga hari tersebut berjumlah 21 orang. Pencarian pun terus dilanjutkan oleh tim SAR. Pada Kamis (23/1/2025), sebanyak 6 orang masih dinyatakan hilang.
Berikut adalah daftar lengkap korban meninggal dunia akibat longsor:
Ditemukan pada Selasa, 21 Januari 2025:
- Revalina (19/P), warga Sipetung
- Suyati (P), warga Tlogohendro
- Kiki Pramudita (23/L), warga Garung, Desa Yosorejo
- Sutar (49/L), warga Tlogopakis
- Riyanto (50/L), warga Yosorejo
- Ayat (27/P), warga Desa Kasimpar
- Sumeri (30/L), warga Garung, Desa Yosorejo
- Doni (27/L), warga Desa Gumelem
- Winarko (27/L), warga Desa Gumelem
- Supari (37/L), warga Desa Kasimpar
- Sularso (44/L), warga Desa Kasimpar
- Inawati (23/P), warga Desa Kasimpar
- Afkar (4/L), warga Desa Kasimpar
- Khusnul Cholifah (35/P), warga Desa Kasimpar
- Rokhim (40/L), warga Desa Kasimpar
- Rahmono (24/L), warga Desa Tlogohendro
- Joni Yulianto (45/L), warga Sragi
Ditemukan pada Rabu, 22 Januari 2025:
- Aisyah (18/P), warga Desa Wonodadi Songgodadi
- Ta'ari (41/L), warga Desa Garung Yosorejo
- Afkar Arbiyan (5 bulan/L), warga Desa Kasimpar
- Ta'adi (34/L), warga Desa Wonodadi Songgodadi Petungkriyono
Teknologi Modifikasi Cuaca Untuk Mempermudah Evakuasi
Pada Kamis (23/1/2025), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mulai menggunakan teknologi modifikasi cuaca untuk mempermudah pencarian korban yang masih hilang.
Langkah ini diambil setelah dua hari pencarian terkendala cuaca buruk yang menghambat akses tim SAR.
Teknologi tersebut akan dioperasikan selama satu pekan ke depan, untuk menghindari cuaca ekstrem yang dapat mengganggu operasi pencarian.
Kepala BNPB, Suharyanto, menyatakan bahwa permintaan penggunaan teknologi ini diajukan oleh Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, guna mempercepat proses evakuasi dan mengantisipasi bencana susulan di wilayah tersebut.
Teknologi modifikasi cuaca ini diharapkan dapat membuat cuaca lebih bersahabat, sehingga pencarian korban dapat dilanjutkan dengan lebih lancar.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok