Repelita Surakarta - Mantan pendukung Joko Widodo (Jokowi), Islah Bahrawi, menyindir secara satir bahwa mantan Wali Kota Solo itu seolah memiliki sifat Ma’sum, yang berarti tidak mungkin berbuat dosa seperti para Nabi dan Rasul.
“Tidak mungkin Jokowi melakukan kesalahan. Dia punya sifat Ma’sum: apapun yang dilakukan pasti benar, tidak mungkin berbuat dosa. Dia berhala kami Bismillah direksi Rans atau Shopee,” ungkap Islah melalui akun X, Selasa.
Pernyataan Islah tersebut menanggapi berita dari Tempo Online yang menyebut Jokowi masuk dalam daftar tokoh dunia paling korup versi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).
Menurut Islah, tuduhan tersebut adalah framing jahat dan fitnah. “Ini pasti fitnah. Ini framing jahat. Coba para buzzer bantu narasikan, bahwa OCCRP salah orang,” tegasnya.
Lebih jauh, Islah bahkan menyatakan secara satir bahwa Jokowi seharusnya menjadi utusan Allah yang ke-27. “Saya kan manusia biasa, bukan berhala. Jokowi itu terjaga dari niat jahat. Dia itu seharusnya jadi nabi ke-27 setelah Musadek,” tambah Islah.
Jokowi sendiri masuk nominasi sebagai tokoh paling korup di dunia versi OCCRP. Dalam laporannya, OCCRP menyebutkan beberapa nama yang menjadi finalis tahun ini, termasuk Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, Mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, dan Konglomerat India Gautam Adani.
Meski demikian, laman OCCRP tidak memuat data konkret terkait nama Jokowi, hanya profil dewan juri seperti Alia Ibrahim, CEO media daraj.com; serta pendiri OCCRP, Paul Radu dan Drew Sullivan.
Menanggapi tuduhan tersebut, Jokowi memberikan pernyataan di Surakarta. "Korup apa? Yang dikorupsi apa? Dibuktikan kapan. Ya apa? Ya apa? Apalagi? Ya sekarang kan banyak sekali fitnah, banyak sekali framing jahat, banyak sekali tuduhan-tuduhan tanpa ada bukti," ujarnya sambil tertawa kecil.
Jokowi juga menyebut bahwa berbagai tuduhan dapat dimanipulasi melalui berbagai cara. "Ditanyakan aja, memang tuduhan bisa memakai kendaraan apa pula, bisa pakai NGO, bisa pakai partai, bisa pakai ormas untuk menuduh, membuat framing jahat, membuat tuduhan-tuduhan jahat seperti itu," tutupnya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok