Repelita Jakarta - Kabar Jokowi masuk sebagai finalis dalam daftar "Tokoh Paling Korup 2024" versi OCCRP (Organized Crime and Corruption Reporting Project) mengejutkan publik. Jokowi berada dalam daftar finalis bersama sejumlah tokoh internasional, termasuk Presiden Kenya, William Ruto, Presiden Nigeria, Bola Ahmed Tinubu, dan mantan Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina.
Jokowi, yang kalah dari Bashar Al-Assad sebagai pemenang, disebut dalam daftar ini setelah OCCRP merilis penghargaan tahunan mereka untuk orang-orang yang dianggap paling berpengaruh dalam kejahatan terorganisir dan korupsi. Pengumuman ini memicu reaksi keras dari para pendukung Jokowi.
Masyarakat di media sosial pun mengeluarkan kritik dan teori terkait hal ini. Warganet pun menilai OCCRP sebagai ormas yang diduga dibentuk oleh pendukung Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, yang dikaitkan dengan sebutan "Anak Abah" dan "Ganjarian".
"Apalagi vote ini katagori ini saya baca di OCCRP dibuat per 10thn. Jadi ya wajar JKW bisa masuk dlm voting disana krn evaluasi 10thn bukan penilaian waktu pendek & yg vote all over the worlds," cuit @CarolineSarah5.
Sementara itu, akun @joyyyyyyyyu mempertanyakan asal-usul hasil voting ini dengan mengatakan, "wkwkkw masa sih, tapi basenya jauh amat di Belanda."
Sebagian warganet merasa bahwa pengumuman ini bisa menjadi bagian dari upaya untuk menjatuhkan citra Jokowi menjelang Pilpres 2024.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok