Repelita Jakarta - Nama Jokowi kembali menjadi sorotan tajam setelah masuk dalam daftar nominasi tokoh terkorup versi Organised Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP). Kritikan pedas muncul dari berbagai pihak, salah satunya Didi Lionrich, yang mempertanyakan sikap Jokowi dan para pendukungnya dalam menghadapi isu ini.
Dalam YouTube YouthTV Indonesia, pengamat politik Didi Lionrich mengupas habis fenomena ini dengan gaya bicara tajam. Menurutnya, upaya pembelaan yang dilakukan relawan Jokowi justru menunjukkan kepanikan.
Didi Lionrich memulai dengan menjelaskan perbedaan antara "korup" dan "korupsi." Ia menilai banyak pendukung Jokowi tidak memahami istilah tersebut sehingga mudah termakan narasi yang salah.
"Korup itu kata sifat, korupsi itu kata benda. Jokowi sengaja main kata bilang 'korup apa yang dikorup?' karena tahu banyak yang nggak paham bedanya," ujar Didi Lionrich.
Pernyataan ini lanjut Didi Lionrich diperkuat dengan sikap para pendukung Jokowi yang sibuk membantah tudingan tanpa memahami substansi permasalahan.
Didi Lionrich juga mengkritik warisan kebijakan Jokowi yang dianggap bermasalah, seperti perubahan aturan demi kepentingan politik pribadi. Ia menyoroti dugaan perubahan undang-undang terkait pemilu yang bertujuan memuluskan langkah anak Jokowi menuju kursi kepemimpinan.
"Dari IKN sampai aturan pilkada semuanya diatur untuk keuntungan dia dan keluarganya. Kalau kayak gini masa cuma nominasi tokoh terkorup? Harusnya menang," sindirnya.
Selain itu, ia menyinggung standar ganda pendukung Jokowi. Menurutnya, saat OCCRP merilis dokumen Panama Papers pada 2019, mereka menggunakan laporan tersebut untuk menyerang lawan politik seperti Prabowo. Namun kini laporan OCCRP yang mencantumkan nama Jokowi justru diserang balik.
Didi Lionrich juga mempertanyakan alasan kepanikan para relawan Jokowi jika memang isu korupsi tersebut tidak benar. Menurutnya, sikap defensif mereka malah mengesankan ada sesuatu yang disembunyikan.
"Kalau nggak ada apa-apa, santai aja. Tapi ini kenapa sibuk banget ngeluarin narasi kontra? Bukannya bikin adem, malah makin kelihatan panik," katanya.
Didi Lionrich menyebut adanya tekanan dari beberapa partai pendukung Prabowo untuk melindungi kepentingan mereka dari bayang-bayang pengaruh Jokowi. Ia berpesan agar Prabowo berhati-hati terhadap langkah politik yang terlalu berisiko.
"Pak Prabowo hati-hati. Jangan sampai terlalu percaya sama orang-orang di lingkaran mantan. Pilah mana teman sejati mana yang punya agenda terselubung," tutup Didi Lionrich. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok