Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Jokowi dan Sultan HB X di Keraton Ngayogyakarta: Pertemuan Politik atau Simbol Turunnya Kekuasaan?

 Bertemu Sri Sultan Hampir Dua Jam, Jokowi: Ngomong Banyak Hal...

Repelita Jakarta - Pertemuan antara Jokowi dan Sultan Hamengku Buwono X di Keraton Ngayogyakarta menimbulkan berbagai spekulasi di kalangan publik. Meskipun secara resmi keduanya berdiskusi mengenai isu geopolitik dan ekonomi yang berkembang, di balik pertemuan tersebut tersembunyi simbolisme politik yang cukup dalam menurut pengamat politik Ikrar Nusa Bhakti dalam youtubenya.

Menurut Ikrar Nusa Bhakti, kunjungan Jokowi ke keraton ini tidak hanya sekadar urusan politik biasa. Dalam konteks budaya Jawa, khususnya dalam tradisi kerajaan Yogyakarta, pertemuan ini menciptakan gambaran bahwa Jokowi yang sebelumnya dikenal sebagai penguasa negara kini menghadapi kenyataan politik sebagai orang biasa.

Ikrar Nusa Bhakti melanjutkan bahwa meskipun secara politis pertemuan tersebut berfokus pada isu internasional seperti gencatan senjata Gaza dan hubungan ASEAN, ada makna lebih dalam yang terkandung. "Jokowi yang sebelumnya diidentifikasi sebagai ‘Raja Jawa’ dalam konteks politik Indonesia, kini harus menghadapi kenyataan bahwa kekuasaan politiknya perlahan memudar," ujar Ikrar Nusa Bhakti.

Menurutnya, pertemuan ini bisa dimaknai sebagai simbol turunnya kekuasaan Jokowi yang tidak lagi memiliki pengaruh besar dalam struktur politik Indonesia. Meskipun Jokowi mantan Presiden, posisi politiknya semakin tergerus seiring dengan pengaruh partai politik yang mulai berkurang dan kontroversi yang menimpanya, terutama terkait dengan Gibran Rakabuming sebagai Wakil Presiden.

Ikrar Nusa Bhakti juga mengkritik tindakan Jokowi yang diduga melibatkan nepotisme dalam proses pencalonan politik yang menyebabkan citra politiknya tercoreng. Hal ini seiring dengan munculnya pemberitaan yang menyebutkan Jokowi sebagai salah satu tokoh terkorup di dunia yang turut memperburuk citra kepemimpinannya.

"Jokowi, yang dahulu dipandang sebagai simbol kepemimpinan yang kuat, kini terancam mengalami ‘Crash Landing’ dalam perjalanan politiknya," tegas Ikrar Nusa Bhakti.

Ikrar Nusa Bhakti menegaskan bahwa pertemuan ini mengingatkan kita akan pentingnya menggunakan kekuasaan dengan bijaksana dan untuk kepentingan rakyat, bukan untuk keuntungan pribadi atau keluarga. Jokowi meskipun mantan Presiden harus menghadapi kenyataan bahwa ia bukan lagi seorang raja dalam arti sebenarnya dan pengaruh politiknya akan semakin memudar. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved