Repelita Jakarta - Penetapan Presiden ke-7 Jokowi sebagai salah satu tokoh terkorup oleh Organize Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) diperkirakan akan memberikan dampak signifikan terhadap potensi investasi asing di Indonesia.
Pengamat politik, Rocky Gerung, mengungkapkan bahwa hal ini menjadi tantangan besar bagi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, yang saat ini tengah aktif mencari investor asing.
Menurut Rocky, masuknya nama Jokowi dalam daftar OCCRP telah menjadi bahan perbincangan di kalangan diplomat asing di Indonesia.
Isu korupsi yang diangkat oleh OCCRP juga dikhawatirkan dapat menciptakan ketidakstabilan politik dalam negeri, yang pada gilirannya berpotensi menghambat masuknya investasi asing.
"Ketidakstabilan politik di Indonesia adalah faktor utama yang dapat membuat investor asing berpikir ulang untuk menanamkan modalnya di sini," ujar Rocky dalam kanal YouTube miliknya, Minggu, 5 Januari 2025.
Rocky menambahkan, isu korupsi yang melibatkan Jokowi ini telah meluas dan menjadi beban bagi Presiden Prabowo.
"Isu ini sudah meluas, dan menjadi tantangan tambahan bagi pemerintahan saat ini," tegasnya.
Ia juga memperkirakan bahwa berbagai isu negatif tentang Jokowi akan terus mencuat dan diberitakan oleh media internasional.
"Ini adalah upaya bangsa untuk menutupi kejahatan seorang kepala negara," kata Rocky.
Media internasional seperti CNN dan Channel News Asia juga turut melaporkan bahwa Kapolri didesak untuk segera menyelidiki tuduhan korupsi terhadap Jokowi.
Menurut Rocky, langkah ini diperlukan untuk mencegah simpang siur informasi dan sebagai upaya klarifikasi atas penobatan tersebut. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok
