Repelita Jakarta - Harapan besar kini berada di pundak Presiden Prabowo Subianto untuk mengembalikan kepercayaan investor ke Indonesia. Pakar Komunikasi Universitas Airlangga, Prof Henry Subiakto, menyebutkan bahwa ini adalah tugas berat bagi Presiden, mengingat buruknya kondisi politik di Indonesia yang sudah diketahui secara umum oleh para investor. Hal tersebut membuat investor mudah berpaling.
"Kenapa Indonesia selalu gagal atau kalah dari negara lain dalam mengundang investor asing?" tulis Henry Subiakto melalui akun X pribadinya. "Banyak investor besar dan hebat yang sudah kita undang dan minta menanamkan modal di sini, ternyata mereka lebih memilih negara tetangga ASEAN karena mereka tidak percaya dengan kondisi politik negeri ini," ujar Henry.
Henry menambahkan, politik di Indonesia lebih berisiko, dan hal ini dipahami dengan baik oleh para investor. Salah satu alasan adalah penyalahgunaan kekuasaan yang terjadi di negeri ini.
"Mereka melihat adanya ketidakpastian politik yang penuh risiko, proses demokrasi yang dijalankan dengan cara-cara licik, manipulatif, tak peduli etika, hingga bersifat korup karena dilakukan dengan menyalahgunakan kekuasaan. Itulah persepsi asing, persepsi para investor, dan juga persepsi media-media global," jelas Henry. "Hanya investor yang menolerir perilaku korup yang mau bekerja sama dengan tangan-tangan yang korup pula."
Karena itu, Henry berharap Presiden Prabowo Subianto dapat menghentikan kondisi politik buruk di Indonesia yang tidak menguntungkan bangsa. Untuk itu, dibutuhkan ketegasan dan keberanian, terutama dalam penegakan hukum.
"Dengan kondisi demikian, semoga Pak Presiden Prabowo memiliki semangat dan kekuatan untuk menghentikan kondisi buruk yang tidak menguntungkan bangsa ini," ungkap Henry. "Hanya dengan ketegasan dan keberanian Pak Presiden Prabowo dalam penegakan hukum, menindak para koruptor dengan tidak pandang bulu, jika itu dilakukan maka citra pemerintahan Indonesia akan kembali baik," lanjutnya.
Menurut Henry, ini menjadi tugas berat bagi Presiden Prabowo. Namun, jika tidak ada tindakan tegas, rakyat bisa kecewa dan semakin merana.
"Memotong rantai ikatan dengan para koruptor yang sudah terlanjur ada di mana-mana adalah keharusan dan tantangan terberat bagi Presiden RI ke-8, yang harus dilakukan segera," tutupnya. "Tanpa tindakan tegas Presiden Prabowo, rakyat akan makin kecewa dan Indonesia bisa makin terpuruk dan merana." (*)
Editor: 91224 R-ID Elok
