Repelita Jakarta - Ketua Umum Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer Gerungan, atau Noel, mengatakan bahwa penilaian yang dikeluarkan oleh Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) terhadap Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, patut dicurigai sebagai bagian dari proksi atau perang tidak langsung.
Noel menilai bahwa penilaian tersebut bukan hanya serangan terhadap Jokowi, melainkan juga terhadap Indonesia secara keseluruhan. "Kredibilitas dan netralitas tim penilai OCCRP sangat meragukan, terbukti dari hasil penilaian mereka yang ngawur. Apa yang dikorupsi Jokowi?" ujarnya dalam keterangan persnya, Rabu (1/1/2025).
Menurut Noel, OCCRP yang berkantor pusat di Amsterdam, Belanda, patut dicurigai sebagai perpanjangan tangan pihak tertentu yang berusaha menyudutkan Jokowi. Pihak tersebut, menurutnya, bisa berasal dari kelompok dalam negeri ataupun organisasi internasional.
"Ketika ada pihak yang berusaha menyerang Indonesia dengan memojokkan mantan pemimpin nasional, kita harus bersatu melawan. Ini soal martabat kita sebagai bangsa. Jadi masalah ini tak bisa dianggap remeh," tambahnya.
Tanggapan juga datang dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), yang angkat bicara mengenai nama Jokowi yang masuk dalam daftar tokoh paling korup di dunia versi OCCRP. Wakil Ketua Umum DPP PSI, Andy Budiman, mengatakan bahwa hal tersebut mencerminkan suara "barisan sakit hati". "Itu suara barisan sakit hati, mereka yang belum bisa move on dari kekalahan di Pilpres," katanya.
Andy juga menyebutkan bahwa OCCRP membuka polling publik untuk menominasikan "Corrupt Person of The Year" hingga 5 Desember lalu, dan menurutnya, suara tersebut dimobilisasi oleh kelompok yang belum bisa menerima kekalahan mereka.
Dari segi metodologi, Andy menilai bahwa rilisan OCCRP tidak bisa dipertanggungjawabkan. "Ini jelas berbeda dengan survei ilmiah dengan pengambilan sampelnya yang sangat cermat untuk menghindari bias," ujarnya.
PSI juga menegaskan bahwa Jokowi tidak pernah memperkaya diri sendiri atau orang lain secara tidak sah, dan oleh karena itu, rilisan OCCRP dianggap tidak berdasar. "Kalau Pak Jokowi korupsi, rakyat pasti tahu dan tingkat kepercayaan anjlok. Rakyat melihat dari dekat kerja Pak Jokowi, tidak ada korupsi," pungkasnya.
Sebelumnya, OCCRP merilis sejumlah nama tokoh dunia yang dianggap paling korup. Meski mantan penguasa Suriah Bashar Al-Assad dinobatkan sebagai orang terkorup 2024, Jokowi masuk dalam daftar finalis bersama tokoh lainnya seperti Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, Mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, dan pengusaha India Gautam Adani.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok