Repelita Jakarta - Dua eks gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Anies Baswedan, untuk pertama kalinya tampil bersama di Balai Kota Jakarta pada Selasa (31/12/2024). Pertemuan tersebut menarik perhatian publik, mengingat keduanya sebelumnya terlibat perseteruan pada Pilkada Jakarta 2017.
Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Ernesto Maraden Sitorus, menilai wajar jika pertemuan ini menarik perhatian karena selama ini pendukung Anies dan Ahok sulit disatukan. "Pertemuan ini patut menarik perhatian publik karena perseteruan mereka pada pilkada 2017 membuat hubungan keduanya dan pendukungnya sulit dipersatukan," ujar Fernando.
Fernando mengamati bahwa hubungan Ahok dan Anies mulai mencair sejak Pilkada Jakarta pada November 2024, saat keduanya mendukung pasangan Pramono Anung - Rano Karno. Hal ini, kata Fernando, memberikan ruang bagi PDI Perjuangan untuk memanfaatkan momen ini. "PDI Perjuangan dapat memanfaatkan kedekatan Anies dan Ahok untuk memperkuat posisi partai di politik nasional dan pemilu 2029," tambah Fernando.
Fernando juga menilai bahwa PDI Perjuangan tidak menutup kemungkinan untuk menduetkan Ahok dan Anies di Pilpres 2029. "Jika PDI Perjuangan dapat menduetkan Anies dan Ahok, itu akan menjadi kejutan dan dapat memperbesar peluang keduanya," katanya.
Anies dan Ahok hadir dalam kegiatan Bentang Harapan JAKasa yang digelar Pemerintah Provinsi Jakarta. Dalam acara tersebut, keduanya terlihat akrab dan sempat berbincang di sela-sela kegiatan. Ahok mengapresiasi ide Penjabat Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi, yang mengundang mantan gubernur Jakarta untuk merayakan lima abad Kota Jakarta.
Anies juga memberikan apresiasi terhadap kegiatan yang diadakan Pemprov Jakarta. "Kegiatan ini seru, dihadiri oleh mantan Gubernur Jakarta, minus Jokowi," ujar Anies. Saat ditanya mengenai percakapan dengan Ahok, Anies mengaku berbincang dengan banyak pihak. "Ngobrol sama semua lah," kata Anies.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok