[BREAKING NEWS] Pemekaran Kalimantan Barat: 1.663.589 Warga Siap Pindah ke Provinsi Kapuas Raya demi Masa Depan yang Cerah

Provinsi baru yang rencananya akan dibentuk yakni Provinsi Kapuas Raya. Calon provinsi ini masih dalam tahap pengajuan pemekaran dari provinsi Kalimantan Barat.

Repelita Jakarta - Isu pemekaran provinsi di Indonesia terus bergulir, kali ini wacana tersebut mencuat di Kalimantan Barat. Rencana pembentukan Provinsi Kapuas Raya sedang digalakkan sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Provinsi Kalimantan Barat yang luasnya mencakup sekitar 146.000 kilometer persegi, tengah mempertimbangkan pemekaran untuk lebih fokus dalam pembangunan dan pelayanan publik yang lebih baik.

Provinsi Kalimantan Barat, dengan ibu kota Pontianak, memiliki sekitar 17.554.500 jiwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024. Wilayah ini dikenal dengan julukan "Seribu Sungai" karena memiliki banyak sungai besar dan kecil yang masih digunakan sebagai jalur utama transportasi di daerah pedalaman.

Salah satu langkah besar yang diusulkan adalah pemekaran wilayah untuk membentuk Provinsi Kapuas Raya. Wilayah yang akan bergabung untuk membentuk provinsi ini antara lain Kabupaten Sanggau, Sekadau, Melawi, dan Kapuas Hulu. Kabupaten Sintang dipilih sebagai ibu kota provinsi baru ini. Dengan luas wilayah sekitar 81.880 kilometer persegi atau sekitar 55,6 persen dari luas Kalimantan Barat, Provinsi Kapuas Raya akan dihuni oleh sekitar 1.663.589 jiwa, yang setara dengan 29,5 persen penduduk Kalimantan Barat.

Meskipun pemekaran ini membawa potensi perkembangan, tidak sedikit warga yang merasa bimbang dan mempertanyakan keputusan ini. Salah satunya adalah Ahmadi, seorang warga Kabupaten Sekadau yang menyatakan, "Saya khawatir pemekaran ini justru akan mengurangi perhatian terhadap daerah asal kami. Kami masih berharap ada perbaikan yang lebih merata di seluruh Kalimantan Barat."

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Barat juga mendorong percepatan pembentukan Provinsi Kapuas Raya. Dalam rapat paripurna yang diadakan, DPRD Kalbar menekankan bahwa pemekaran wilayah ini sangat penting untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dan memperbaiki tata kelola pemerintahan di daerah tersebut. Komitmen ini juga disuarakan oleh Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, yang mengatakan bahwa pembentukan Provinsi Kapuas Raya akan bergantung pada keputusan pemerintah pusat.

Proses pemekaran ini pun menjadi topik hangat di kalangan netizen. Salah satu netizen, Rudi, mengungkapkan, "Meskipun pemekaran itu penting, kita harus pastikan dulu bahwa daerah yang baru ini benar-benar bisa mengelola anggaran dengan baik dan memberikan manfaat langsung kepada masyarakat kecil."

Kalimantan Barat sendiri memiliki potensi ekonomi yang cukup besar, terutama dalam sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan. Produk unggulan daerah ini antara lain padi, jagung, kedelai, kelapa sawit, dan hasil laut. Namun, sebagian besar penduduk yang menggantungkan hidup pada perkebunan kelapa sawit mengeluhkan penghasilan yang tidak sebanding dengan perkembangan sektor tersebut. Para petani yang bekerja di kebun sawit seringkali hanya memperoleh sedikit pendapatan, jauh dari harapan.

Bagi masyarakat kecil yang tinggal di daerah pemekaran, harapan akan perubahan sangat besar. Mereka berharap pemekaran wilayah dapat membawa pemerataan pembangunan dan mengurangi kesenjangan yang ada. Namun, ada juga kekhawatiran terkait apakah pemekaran ini benar-benar akan menguntungkan mereka atau justru mengakibatkan pemisahan dari tanah kelahiran mereka.

Dengan luasan sekitar 81.880 km² dan populasi 1.663.589 jiwa, Provinsi Kapuas Raya diyakini akan menjadi provinsi yang memiliki banyak potensi, namun tantangan besar dalam menjalankan pemerintahan yang efektif dan menyentuh langsung kebutuhan rakyat tetap menjadi perhatian utama.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok