Repelita Jakarta - Tuduhan terhadap mantan Presiden Joko Widodo kembali menjadi sorotan di media sosial. Berbagai netizen mengungkap dugaan modus operandi korupsi yang disebut melibatkan lingkaran terdekatnya.
Akun @DokterTifa menuliskan bahwa korupsi yang terjadi di Kementerian Perhubungan diduga diarahkan untuk mendukung pemenangan Pemilu. "Menyimak apa yang terjadi di Kementerian Perhubungan, duit-duit korupsi dikumpulkan untuk pemenangan Pemilu, dan itu diinstruksikan lho. Dan pasti itu bukan hanya terjadi pada satu Kementerian, bisa jadi semua Kementerian pun melakukan hal yang sama. Dan pastinya juga bukan terjadi hanya di level Kementerian. Tetapi terjadi hingga level bawah-bawah sampai desa-desa," tulisnya.
Akun tersebut juga menyebut bahwa para pejabat tampak loyal kepada pihak tertentu. "Makanya Menteri-Menteri sampai Pejabat level Desa masih menunduk-nunduk dan seperti tampak loyal dengan makhluk satu ini. Akhirnya, kok lama-lama saya berpikir, ini makhluk bukan manusia ya, ini sih setan itself."
Lebih lanjut, akun tersebut menyampaikan kritik tajam terhadap mantan Presiden Joko Widodo yang dianggap memimpin jaringan korupsi selama 10 tahun. "Tampak plango-plong padahal menjerumuskan begitu banyak orang pada perbuatan jahat, korupsi berantai yang dia galang dan komandani, merampok uang negara dengan dalih segala macam proyek. Selama 10 tahun!"
Akun @DokterTifa juga menyebut bahwa sosok yang dimaksud bukan Raja Jawa seperti yang pernah diklaim. "Bukan Raja Jawa seperti kata Bahlul. Tapi Raja Setan. Dan bener kan, setan memang berwajah buruk," tulisnya.
Diskusi ini turut memperlihatkan opini masyarakat yang terus mempertanyakan kebijakan dan pengaruh Jokowi selama masa jabatannya. Hingga kini, tidak ada tanggapan resmi dari pihak terkait atas tuduhan tersebut. Tidak hanya itu, akun @satriyotutuko menilai bahwa rakyat perlu bersatu untuk menuntut pertanggungjawaban. "Kalau Jokowi pernah menggaungkan revolusi mental, maka rakyat harus bergerak untuk revolusi rakyat untuk adili Jokowi dan kroni-kroninya. Masalahnya, berani nggak rakyat kompak revolusi? Palingan mlempem karena disuap pakai bansos, BLT, dan serangan fajar," cuitnya.
Sementara itu, akun @Manusiamer39266 mengingatkan publik tentang dugaan kecurangan pada Pemilu 2019. "Fakta tahun 2019 Prabowo kalah. Setan menang curang," ujarnya.
Diskusi juga mengarah pada proyek infrastruktur besar-besaran selama pemerintahan Jokowi. Akun @TerongU72356816 menuding ada permainan dalam penetapan nilai proyek. "Makanya proyek kelihatan megah besar di-approved semua. Pasti Bill and Quantity nilainya gede. Konsultan membuat desain sesuai arahan pejabat, kontraktor senang saja, nilai proyeknya gede. Banyak gunakan alat berat yang pasti untungnya fee gede ke vendor rental," tulisnya.
Netizen lain, akun @JarBoy99702, menyinggung pencalonan Mulyono sebagai salah satu tokoh yang masuk nominasi OCCRP (Organized Crime and Corruption Reporting Project). "Tokoh culas Mulyono…nominator OCCRP yang permalukan bangsa di mata internasional. Dia sendiri, istri, anak, dan mantunya muka badak nggak tahu malu," sindirnya.
Beragam opini tersebut menggambarkan kritik tajam terhadap kepemimpinan dan kebijakan pemerintahan sebelumnya. Namun, hingga saat ini tidak ada tanggapan resmi terkait tuduhan-tuduhan tersebut dari pihak yang disebutkan. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok