Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

[BREAKING NEWS] "Kasus Ustaz Dianiaya Gegara Ceramah soal Korupsi, Sahroni: Mencurigakan!"

 Kasus Ustaz Dianiaya Gegara Ceramah soal Korupsi, Sahroni: Mencurigakan! - JPNN.COM

Repelita, Jakarta - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menyoroti kasus penganiayaan yang dialami oleh ustaz Ahmad Rizal Hasibuan (ARH) di Kecamatan Sosa, Kabupaten Padang Lawas (Palas), Sumatera Utara. Ustaz ARH yang juga merupakan imam masjid di desa setempat dianiaya oleh Riski Hasibuan (RH), anak kepala desa pada Jumat, 27 Desember 2024.

Peristiwa tersebut terjadi setelah ustaz ARH menyampaikan ceramah yang mengkritik korupsi, termasuk mengingatkan bahwa pemimpin yang melakukan korupsi akan dimintai pertanggungjawaban di padang mahsyar. Dalam ceramahnya, ustaz ARH juga menyebutkan bahwa kepala desa setempat harus meminta maaf kepada warga jika terbukti melakukan korupsi dana desa.

"Kalau tidak merasa melakukan korupsi, kenapa harus reaktif begitu, malah justru jadi mencurigakan," kata Sahroni dalam pernyataannya pada Jumat (3/1/2025).

Sahroni meminta polisi dan KPK untuk turun tangan dalam menangani kasus tersebut, dengan memerintahkan kepolisian untuk menyelidiki penganiayaan yang terjadi dan KPK untuk mengusut dugaan korupsi yang mungkin terkait.

"Justru saya meminta polisi dan KPK turun tangan. Polisi usut dugaan penganiayaannya, KPK usut dugaan korupsinya. Lagipula kalau tidak melakukan, seharusnya anak ini tenang saja, tidak usah takut," ujar Sahroni.

Legislator Fraksi Partai NasDem itu juga menyayangkan semakin banyaknya orang yang menganggap wajar tindakan kekerasan. Menurutnya, tindakan seperti ini terjadi karena banyak kasus penganiayaan yang diselesaikan dengan cara mediasi atau restorative justice.

"Lagian orang sekarang ini semakin suka ringan tangan, karena mungkin tahu kasus penganiayaan banyak diselesaikan melalui mediasi atau restorative justice," tambahnya.

Namun, Sahroni berharap aparat penegak hukum dapat bersikap tegas dalam menindak pelaku kekerasan untuk memberi efek jera kepada pelaku kekerasan lainnya. "Saya harap aparat penegak hukum sesekali bisa tegas sama pelaku-pelaku arogan seperti ini. Biar orang enggak jadi semena-mena," ucapnya.

Dia mengingatkan masyarakat untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang beretika, bukan dengan kekerasan atau main hakim sendiri.

"Hukum kita punya pasal penganiayaan, pasal kekerasan, dsb. Jangan anggap enteng aksi-aksi tersebut, selesaikan segala sesuatu dengan kepala dingin, cara-cara kekeluargaan," pungkas Sahroni. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved