Repelita Jakarta - Beredar kabar bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah dilaporkan marah kepada Presiden Prabowo Subianto setelah pembatalan kebijakan kenaikan PPN 12 persen.
Informasi tersebut pertama kali disampaikan melalui akun X @salam4jari yang menyebutkan bahwa Jokowi, yang kerap dijuluki Mulyono, marah usai lembaga jurnalistik OCCRP mengungkapnya sebagai salah satu Presiden terkorup di dunia. Laporan tersebut telah menyebar luas di media sosial.
Menurut @salam4jari, kemarahan Jokowi semakin memuncak, hingga dikabarkan bahwa pihak Jokowi berusaha menyewa buzzer untuk membantah laporan tersebut yang telah viral. "Temen tlp buat ngucapin hepi new year sambil ngasih info klw sejak sore td Mulyono ngamuk2 soal laporan @OCCRP & masifnya liputan media. Minta bajer utk ngelawan gelombang yg udah kadung gede," tulis akun tersebut.
Akun tersebut juga mengungkapkan bahwa salah satu penyebab kemarahan Jokowi adalah pembatalan Prabowo terkait kenaikan PPN 12 persen. Diketahui, Presiden Jokowi sebelumnya berusaha membantu mempromosikan kebijakan kenaikan PPN tersebut. "Oh iya, doi jg bete dgn konpres @prabowo tadi, krn udah ngerasa ngebantuin narasi 12%," tulis akun @salam4jari.
Di sisi lain, akun tersebut menambahkan bahwa Prabowo sengaja tidak memberi tahu Jokowi terkait rencana konferensi persnya, karena tahu bahwa Jokowi pasti akan melarangnya. "Konon kabarnya, saat mau konpres @prabowo sengaja tidak ijin/ngomong ke @jokowi karena dia tau pasti akan dilarang," tulisnya.
Sementara itu, seorang kerabat Prabowo berusaha memberikan klarifikasi, menjelaskan bahwa tindakan Prabowo bertujuan untuk meredam pemberitaan negatif terkait laporan OCCRP. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok