Gus Miftah Hina Penjual Es Teh, Warganet Bandingkan dengan Sinden Niken Salindry
Magelang, 4 Desember 2024 – Gus Miftah kembali menuai sorotan tajam setelah sebuah video yang memperlihatkan dirinya menghina seorang penjual es teh viral di media sosial. Dalam acara pengajian terbuka yang dihadiri banyak jamaah, Gus Miftah melontarkan ejekan kepada pedagang yang berjualan di tengah kerumunan.
Pada video yang beredar, Gus Miftah terlihat bertanya kepada pedagang tentang dagangannya yang masih tersisa banyak. Alih-alih memberikan dukungan atau membeli dagangan tersebut, ia justru melontarkan ejekan kasar, menyebut pedagang itu "goblok." Aksi tersebut memicu tawa di antara sebagian jamaah, sementara pedagang hanya terdiam dengan dagangannya di atas kepala.
Tidak berhenti di situ, Gus Miftah menambahkan bahwa jika dagangan tidak laku, maka itu adalah takdir pedagang. Pernyataan ini memicu kecaman luas, terutama karena posisi Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama.
Di sisi lain, perilaku Gus Miftah dibandingkan dengan tindakan sinden muda Niken Salindry yang viral karena memperlakukan pedagang kecil dengan penuh empati. Dalam sebuah acara, Niken memanggil seorang penjual es teh dari kerumunan penonton, lalu memborong dagangannya senilai Rp100 ribu.
Niken tidak hanya membagikan es teh kepada para penonton, tetapi juga memberikan uang tambahan kepada pedagang dan menyemangatinya dengan doa agar rezekinya lancar. Sikap sederhana namun penuh penghormatan ini menuai pujian dari netizen, yang menyebut Niken sebagai teladan anak muda beradab.
Perbandingan tersebut semakin memperburuk citra Gus Miftah di mata publik. Warganet menilai tindakan Niken jauh lebih bermartabat dibandingkan dengan Gus Miftah, yang dianggap mempermalukan pedagang kecil yang sedang berjuang mencari rezeki.
"Siapa yang lebih beradab dalam memperlakukan orang kecil? Jawabannya jelas, tindakan Niken jauh lebih pantas diteladani," ujar seorang netizen di media sosial.
Kontroversi ini menjadi pengingat penting bahwa setiap tokoh publik, terutama yang diberi kepercayaan di posisi strategis, harus menunjukkan sikap yang mencerminkan tanggung jawab dan empati kepada masyarakat kecil.(*)
Editor: Elok WA R-ID
