Trump Ancam Negara-negara BRICS dengan Tarif 100% Jika Gagas Mata Uang Baru
Presiden terpilih AS, Donald Trump, mengingatkan negara-negara anggota BRICS bahwa ia akan menuntut komitmen untuk tidak menciptakan mata uang baru yang menggantikan dolar AS. Trump menegaskan kembali ancaman untuk mengenakan tarif 100% jika negara-negara ini berusaha menjauh dari dolar AS.
“Gagasan bahwa negara-negara BRICS mencoba menghindari dolar sementara kita hanya diam saja telah SELESAI,” tegas Trump dalam unggahan di jejaring sosial Truth Social pada Sabtu (30/11/2024).
Trump mengancam akan meminta negara-negara BRICS untuk berkomitmen tidak menciptakan mata uang alternatif atau mendukung mata uang lain yang menggantikan dolar AS. Jika mereka tidak patuh, Trump mengancam akan mengenakan tarif 100% dan menghalangi akses negara-negara tersebut ke pasar AS.
Ancaman ini semakin relevan menjelang pelantikan Trump pada Januari 2025. Tim kampanye Trump telah berdiskusi mengenai langkah-langkah yang bisa diambil untuk menghukum negara-negara yang berupaya melakukan perdagangan bilateral dengan mata uang selain dolar, seperti pengendalian ekspor, tuduhan manipulasi mata uang, dan bea perdagangan.
Trump juga berkomitmen untuk menjaga dolar AS tetap menjadi mata uang cadangan dunia, dengan menyatakan bahwa negara-negara yang mencoba menjauh dari dolar akan merugikan AS.
Sementara itu, negara-negara BRICS telah membahas isu de-dolarisasi pada pertemuan sebelumnya. Penolakan terhadap dominasi dolar AS semakin menguat sejak 2022, terutama setelah AS menjatuhkan sanksi ekonomi kepada Rusia. Meskipun yuan Tiongkok mulai berkembang sebagai pesaing dolar, sistem pembayaran internasional yang mendukung dolar tetap menjadi keunggulan bagi mata uang AS.
Pada pertemuan BRICS di Kazan pada Oktober 2024, Presiden Rusia Vladimir Putin, yang mendukung pengurangan peran dolar, mendorong peserta untuk membawa dolar atau euro karena keterbatasan penggunaan kartu kredit non-Rusia.
Trump juga memperingatkan bahwa BRICS tidak akan dapat menggantikan dolar dalam perdagangan internasional dan menegaskan bahwa negara mana pun yang mencoba menjauh dari AS akan menghadapi konsekuensinya.
Selain ancaman terhadap BRICS, Trump juga mengancam akan mengenakan tarif tambahan pada barang-barang dari Tiongkok, Meksiko, dan Kanada jika negara-negara tersebut tidak lebih keras dalam menangani masalah narkoba ilegal dan migrasi tanpa dokumen di perbatasan AS. (*)
Editor: Ani Qaila Ramadhan
