Repelita, Jakarta 16 Desember 2024 - Spekulasi mengenai masa depan politik Joko Widodo (Jokowi) semakin mengemuka setelah pidato Prabowo Subianto dalam perayaan HUT ke-60 Partai Golkar.
Pengamat politik Rocky Gerung menilai pidato tersebut sebagai sinyal awal tentang strategi baru yang mungkin melibatkan Jokowi dalam struktur Partai Golkar.
Menurut Rocky, Golkar memiliki sejarah panjang sebagai partai yang berperan strategis dalam pemerintahan.
"Golkar masih dianggap sebagai hasil dari rekayasa politik Jokowi. Jika Jokowi bergabung, tentu ia membutuhkan posisi signifikan, bukan sekadar kartu anggota," ujar Rocky dalam video YouTube pribadinya.
Rocky menyebut bahwa skenario Jokowi bergabung dengan Golkar akan berdampak besar dalam peta politik nasional. Namun, ia juga mencatat adanya tantangan dari sisi internal partai.
"Jokowi harus memiliki modal politik yang cukup untuk mendapat posisi di Golkar. Bahkan jika bercita-cita menjadi Ketua Umum, itu tidak mudah karena partai ini memiliki dinamika internal yang kompleks," tambahnya.
Dalam pidatonya, Prabowo memberikan banyak apresiasi kepada Golkar dan mengisyaratkan peran penting partai tersebut di masa depan.
Menurut Rocky, hal ini dapat dibaca sebagai ajakan bagi Jokowi untuk tetap relevan di panggung politik setelah masa jabatannya di PDIP.
"Jika Golkar membuka pintu untuk Jokowi, itu akan menjadi langkah politik yang signifikan. Namun, apakah Jokowi siap untuk keluar dari bayang-bayang PDIP dan mengambil risiko politik baru?" tanya Rocky.
Beberapa pengamat lain juga berpendapat bahwa keberadaan Jokowi di Golkar dapat memperkuat koalisi pemerintah di bawah Prabowo. Sebagai mantan Presiden, Jokowi masih memiliki pengaruh besar baik secara politik maupun elektoral.
Namun, Rocky mengingatkan bahwa keputusan Jokowi untuk bergabung dengan Golkar harus mempertimbangkan kalkulasi politik jangka panjang.
"Jokowi akan memikirkan bagaimana langkah ini dapat memperkuat warisan politiknya. Dia pasti tidak ingin mengambil keputusan yang justru memperlemah pengaruhnya," katanya.
Rocky juga menyoroti bahwa strategi ini bukan hanya tentang Jokowi, tetapi juga tentang bagaimana Prabowo memanfaatkan momen transisi kekuasaan untuk memperkuat dukungan koalisi.
"Prabowo sadar betul bahwa stabilitas politik memerlukan figur yang kuat, dan Jokowi adalah salah satunya," tegas Rocky.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Jokowi maupun pihak Golkar mengenai spekulasi ini.
Namun, wacana ini telah memicu diskusi di kalangan politisi dan masyarakat. Apakah Jokowi akan memilih jalannya bersama Golkar atau tetap berada di PDIP, masih menjadi pertanyaan besar.
“Bagaimanapun, ini adalah ujian bagi Golkar dan Prabowo untuk menavigasi situasi ini dengan cermat. Jangan sampai ada langkah yang justru menjadi bumerang bagi stabilitas politik,” pungkas Rocky.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok