Jakarta, 1 Desember 2024 – Pengamat politik Rocky Gerung mengkritik sikap Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka yang kerap tampil di media sosial dengan membagikan bantuan dan memamerkan diri, yang menurutnya berpotensi menimbulkan masalah besar bagi Presiden Prabowo Subianto.
Rocky menilai langkah Gibran yang lebih fokus pada pencitraan pribadi ketimbang menjalankan tugas kenegaraan bisa merugikan Prabowo di mata publik. Ia menyebutkan bahwa pencitraan berlebihan seperti ini bisa memperburuk hubungan politik antara keduanya.
Rocky mengkritik keras aksi Gibran yang membagikan bantuan kepada korban banjir di Jakarta Timur dengan mencantumkan nama 'Bantuan Wapres Gibran' pada paket tersebut. Menurutnya, hal ini menciptakan kesan bahwa Gibran lebih mengutamakan citra pribadi ketimbang menjalankan tugasnya sebagai Wapres yang seharusnya fokus pada tugas-tugas administratif dan kebijakan strategis.
"Bantuan itu bukan sumbangan pribadi Wapres, melainkan bantuan negara yang berasal dari pajak rakyat," ujar Rocky.
Pencitraan berlebihan yang dilakukan Gibran, lanjut Rocky, bisa memicu ketegangan dalam kabinet. Ia menyatakan bahwa banyak pihak, terutama netizen, mulai memperhatikan bahwa Gibran lebih banyak menghabiskan waktu untuk berkampanye pribadi daripada fokus pada isu-isu besar negara.
"Ini berbahaya bagi Prabowo. Jika Gibran terus menerus mencari perhatian publik dengan memanfaatkan fasilitas negara, maka kedudukannya sebagai Wapres bisa dipertanyakan," tegasnya.
Rocky juga memperingatkan bahwa tindakan Gibran ini tidak hanya memperburuk citra pemerintah, tetapi juga menunjukkan adanya dua kutub dalam pemerintahan. Di satu sisi, Presiden Prabowo Subianto berkeliling dunia untuk memperjuangkan hubungan diplomatik dan ekonomi Indonesia, sementara di sisi lain, Wapres Gibran lebih sibuk memamerkan dirinya di dalam negeri.
"Ini bisa menjadi tanda adanya dua matahari, yaitu Prabowo yang bekerja di luar negeri untuk kepentingan negara dan Gibran yang bekerja untuk kepentingan pribadi di dalam negeri," katanya.
Rocky menilai gaya kepemimpinan Gibran yang cenderung mencari sensasi dengan tampil di depan kamera dan membagikan bantuan tidak sejalan dengan tugas seorang Wakil Presiden yang harus mengutamakan pemikiran strategis dan kebijakan yang menguntungkan rakyat.
"Wapres seharusnya hadir dengan ide, bukan dengan fisik semata. Tugasnya adalah memberikan solusi, bukan sekadar hadir untuk pamer bantuan," ungkapnya.
Rocky juga mengingatkan bahwa jika Gibran terus menunjukkan sikap seperti ini, ketegangan politik antara Presiden dan Wakil Presiden bisa semakin tajam, dan dalam jangka panjang bisa membahayakan stabilitas pemerintahan.
"Jika Gibran terus menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi, maka relasi antara Prabowo dan Gibran akan semakin sulit dipertahankan," ujar Rocky.
Dengan berbagai kritikan yang muncul di media sosial dan di kalangan pengamat politik, Rocky memperkirakan bahwa hubungan antara Prabowo dan Gibran akan menghadapi ujian besar ke depan, terutama dalam konteks pencitraan politik yang semakin memanas menjelang pemilu.(*)
Editor: RN Pewarta Repelita