Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Santri Jalan Jongkok Terima Makanan dari Istri Gus Miftah Viral, Netizen Soroti Perbudakan Semakin Merebak

 Viral Video Santri Jalan Jongkok Terima Makanan dari Istri Gus Miftah, Netizen: Mantap Perbudakan Semakin Berkembang.

Repelita, Jakarta 13 Desember 2024 - Media sosial kembali dihebohkan dengan sebuah video yang memperlihatkan momen sejumlah santri menerima roti dari Ning Astuti, istri Gus Miftah, sambil berjongkok.

Unggahan video ini menjadi viral setelah dibagikan oleh akun @MasBRO_back di platform X. Dalam video berdurasi singkat tersebut, Ning Astuti terlihat berdiri di tengah kerumunan santri. Di sisi kanan dan kirinya, para santri tampak berjongkok dalam barisan untuk menerima roti yang dibagikan olehnya.

Sebuah keterangan video menyebutkan, "Bu Nyai bagi-bagi roti kepada santri-santri."

Ning Astuti tampak sibuk membagikan roti satu per satu kepada santri yang sudah menunggu di posisi mereka. Namun, adegan ini justru memicu berbagai komentar dari warganet setelah menjadi viral.

Banyak netizen menyampaikan ketidaknyamanan mereka terhadap cara para santri yang harus berjongkok saat menerima roti.

Sebagian bahkan mengaitkan momen tersebut dengan masa penjajahan, di mana rakyat pribumi sering diperlakukan tidak setara oleh penguasa.

"Mantap perbudakan semakin berkembang di tahun 2024 ini," tulis pengguna X @aji****.

Ada juga yang menyesalkan momen tersebut dan menilai bahwa tradisi seperti ini kurang mencerminkan nilai kesetaraan dalam Islam.

"Kenapa sih harus jongkok? Apakah ini menunjukkan rasa hormat, atau malah bikin jarak antara pengajar dan murid?" tulis akun @riski*.

Namun, tidak semua komentar negatif. Ada juga warganet yang memberikan sudut pandang berbeda.

Beberapa pengguna mencoba memahami bahwa adegan tersebut mungkin hanya sebuah tradisi pesantren yang tidak dimaksudkan untuk merendahkan, tetapi lebih kepada semangat kebersamaan.

"Mungkin ini hanya tradisi pesantren yang sebenarnya tak dimaksudkan untuk merendahkan, tapi semangat kebersamaan," ujar akun @rendra****.

Dengan berbagai pandangan yang muncul, perdebatan tentang adegan tersebut mencerminkan dinamika tradisi pesantren dan cara pandang masyarakat mengenai kesetaraan dan penghormatan dalam pendidikan agama.

Adegan ini menjadi bahan diskusi di media sosial tentang bagaimana tradisi pesantren dapat menciptakan keselarasan antara pengajar dan murid tanpa menimbulkan kesan hierarki yang tidak seharusnya. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved