Jakarta, 1 Desember 2024 – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka kembali menjadi sorotan publik setelah membagikan bantuan kepada korban banjir di Jakarta Timur.
Namun, aksi sosial tersebut justru menuai kritik karena di dalam paket bantuan terdapat label yang mencantumkan nama "Bantuan Wapres Gibran".
Beberapa pihak menilai bahwa Gibran lebih mengutamakan pencitraan pribadi ketimbang menjalankan tugas kenegaraan.
Pemberian bantuan kepada korban banjir memang langkah positif, namun pengamat politik Rocky Gerung menilai bahwa tindakan Gibran lebih bertujuan untuk menarik perhatian publik dan memperkuat citra dirinya sebagai pemimpin yang peduli.
Rocky menyatakan bahwa langkah tersebut memberi kesan bahwa Gibran ingin menunjukkan dirinya di hadapan masyarakat dengan memanfaatkan fasilitas negara untuk pencitraan pribadi.
“Bantuan itu bukan berasal dari Wakil Presiden Gibran secara pribadi, melainkan bantuan dari negara yang dibiayai oleh pajak rakyat. Jadi, tidak seharusnya nama pribadi Gibran disematkan dalam bantuan tersebut. Ini menjadi masalah besar karena seolah-olah Gibran ingin memanfaatkan musibah untuk memperkenalkan dirinya,” ujar Rocky.
Dalam aksi bagi-bagi bantuan tersebut, Gibran terlihat aktif membagikan paket berisi susu, buku tulis, dan barang-barang kebutuhan dasar lainnya kepada para pengungsi.
Namun, publik semakin terkejut setelah mengetahui bahwa setiap paket bantuan dilengkapi dengan tulisan 'Bantuan Wapres Gibran', yang bagi sebagian orang menimbulkan kesan politis.
Rocky Gerung menambahkan bahwa tindakan ini seharusnya tidak perlu dilakukan oleh seorang Wakil Presiden, karena tugas seorang Wapres adalah memantau kebijakan dan bekerja di balik layar untuk kemajuan negara, bukan berkeliling membagikan bantuan seperti itu.
"Ini lebih mirip dengan kegiatan pencitraan politik yang hanya menambah beban ekonomi rakyat,” ungkap Rocky.
Kritik terhadap Gibran pun datang dari berbagai pihak, terutama di media sosial, di mana banyak netizen yang menilai langkah tersebut sebagai bagian dari kampanye pribadi.
Beberapa di antaranya berpendapat bahwa jika Gibran ingin berbuat baik, bantuan tersebut seharusnya tidak perlu dibarengi dengan pencantuman nama atau logo pribadi, tetapi cukup disebut sebagai bantuan dari pemerintah atau negara.
Banyak netizen yang mengaku sudah muak dengan pencitraan Gibran. Mereka bahkan meminta agar Prabowo tegas terhadap wakilnya.
"Tolong pak presiden bisa tegas kpd wapresnya, krn utk kewaspadaan keselamatan RI kedepannya sebelum terlambat. Ini persekongkolan Mulyono dan anaknya," tulis @sril***.
"Wapres yg menjijikan selama Indonesia merdeka," tulis @syar***.
"Power Abuse, Penyalahgunaan kekuasaan untuk keuntungan pribadi," tulis @myaz***.
"Hanya satu kata Muaaak melihatnya!" tulis @yonca***.
"Gibran pencitraan untuk tipu-tipu warga kelas bawah.. harus diwaspadai secara serius!" tulis @safm***.(*)
Editor: RN Pewarta Repelita