Repelita Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan akan memaafkan koruptor yang bertobat jika mereka mengembalikan uang rakyat yang telah mereka korupsi.
Pernyataan tersebut menuai reaksi dari pegiat media sosial, Dokter Tifa, yang memberikan sentilan kepada Presiden Prabowo.
Melalui akun X-nya, Dokter Tifa mengingatkan bahwa ajaran agama menyatakan bahwa pencuri seharusnya dihukum potong tangan, bukan dimaafkan.
“Yth Presiden @prabowo. Ajaran agama kita menyatakan. Kalau ada pencuri, maka hukumannya potong tangan,” tulis Dokter Tifa pada Selasa, (31/12/2024).
“Bukannya dimaafkan. Korupsi bukan Lebaran,” lanjut pemilik nama lengkap Tifauzia Tyassuma ini.
Sebagai rakyat, Dokter Tifa menegaskan hak prerogatifnya untuk menghukum setiap orang yang mencuri uang negara, uang rakyat.
“Saya tidak akan memaafkan siapapun yang mencuri uang Negara, sampai kiamat,” ungkap alumni Kedokteran Universitas Gadjah Mada ini.
“Biarlah Allah yang menghukum mereka, dengan hukuman yang seberat-beratnya!” imbuhnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo menyatakan bahwa memaafkan koruptor yang bertobat merupakan bagian dari ajaran agama.
“Bukan saya maafkan koruptor, tidak. Saya mau sadarkan mereka, ya sudah terlanjur dulu berbuat dosa ya, bertobatlah, itu kan ajaran agama,” kata Prabowo dalam perayaan Natal Nasional di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta pada Sabtu (28/12/2024).
Prabowo pertama kali menyampaikan gagasan mengenai pengampunan untuk koruptor saat kunjungan kerja ke Mesir pada pertengahan Desember lalu. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok