Repelita Jakarta - Kecelakaan pesawat Boeing 737-800 Jeju Air di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, mengakibatkan 176 korban tewas. Seorang penumpang sempat mengirim pesan kepada kerabatnya yang menyebut ada burung tersangkut di sayap pesawat.
Pesan terakhir yang dikirimkan oleh penumpang tersebut berbunyi, "Haruskah saya mengucapkan kata-kata terakhir saya?"
Pesawat Jeju Air diketahui mengangkut 181 orang, terdiri dari 175 penumpang dan 6 awak pesawat. Dua orang yang merupakan awak pesawat berhasil selamat dan telah dibawa ke rumah sakit. Berdasarkan laporan terbaru, 176 orang dinyatakan tewas, sementara tiga orang lainnya belum ditemukan.
Kementerian Transportasi Korea Selatan menyatakan pesawat tersebut diproduksi pada tahun 2009. Pesawat ini dilengkapi dengan dua mesin CFM56-7B26 yang diproduksi oleh CFM International, sebuah perusahaan patungan antara GE Aerospace dan Safran dari Prancis.
CEO Jeju Air, Kim E-bae, menyampaikan permintaan maafnya dalam sebuah pengarahan yang disiarkan televisi. Ia mengatakan bahwa pesawat tersebut tidak memiliki riwayat kecelakaan sebelumnya dan tidak ada tanda-tanda awal kerusakan.
"Kami akan bekerja sama sepenuhnya dengan para penyelidik dan menjadikan dukungan bagi keluarga korban sebagai prioritas utama," kata Kim E-bae sambil membungkuk dalam-dalam.
Menara pengawas di Bandara Internasional Muan sempat mengeluarkan peringatan bird strike atau gangguan serangan burung enam menit sebelum kecelakaan terjadi. Pada pukul 08:57 pagi waktu setempat, menara pengawas mengeluarkan peringatan tersebut, diikuti dengan pengumuman mayday oleh pilot pada pukul 08:58 pagi.
Pilot mencoba mendaratkan pesawat pada pukul 09:00 pagi, namun tiga menit kemudian pesawat tergelincir dan menabrak dinding saat mendarat tanpa roda pendaratan. Menurut pejabat, menara kontrol sempat memberikan izin kepada pilot untuk mendarat di arah berlawanan di landasan pacu.
Komentar dari netizen turut memenuhi media sosial setelah kecelakaan ini. Salah satu komentar berbunyi, "Kecelakaan ini sungguh menyayat hati. Semoga keluarga korban diberi kekuatan."
Komentar lainnya menyatakan, "Perlu ada evaluasi serius tentang keselamatan penerbangan setelah kejadian ini."
Kecelakaan ini menjadi perhatian internasional dan memunculkan kembali isu keselamatan penerbangan terkait risiko bird strike. Pencarian terhadap tiga korban yang belum ditemukan akan terus dilakukan oleh pihak berwenang. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok