Dugaan Remaja Pembunuh Keluarga di Lebak Bulus Alami Psikotik Paranoid
2 Desember 2024, Jakarta Selatan – Seorang remaja yang diduga membunuh ayah dan neneknya di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, diduga mengidap gangguan kejiwaan berupa psikotik paranoid.
Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala mengungkapkan dugaan tersebut berdasarkan hasil penyelidikan sementara yang diperoleh oleh pihak kepolisian. Menurut Adrianus, pelaku yang berusia 14 tahun tersebut mengaku mendengar bisikan sebelum membunuh korban menggunakan pisau bergagang kayu.
“Psikotik paranoid ditandai dengan waham curiga, di mana seseorang merasa ada orang yang berbisik atau memberi instruksi untuk melakukan tindakan kekerasan,” jelas Adrianus.
Dalam kejadian tersebut, pelaku mengaku mendengar bisikan yang menyebutkan bahwa ada musuh di depannya, yang membuatnya merasa harus membantai korban.
Adrianus menambahkan, jika terbukti mengalami psikotik paranoid, pelaku tidak dapat dimintai pertanggungjawaban secara pidana, karena gangguan kejiwaan tersebut menyebabkan ketidakmampuan pelaku dalam memahami dan mengendalikan tindakannya.
Psikotik paranoid, yang sering dikaitkan dengan skizofrenia, adalah gangguan mental berat yang dapat menyebabkan penderitanya mengalami halusinasi dan delusi, termasuk keyakinan terhadap hal-hal yang tidak nyata. Skizofrenia sendiri ditandai dengan gangguan pola pikir, persepsi, dan afeksi yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Sebelumnya, kejadian tragis ini menggegerkan masyarakat Lebak Bulus, di mana seorang remaja tega membunuh ayah, nenek, dan ibu kandungnya. Beruntung, ibu pelaku selamat meskipun mengalami luka tusukan yang cukup parah di punggung, lengan, dan pipi.
Setelah kejadian tersebut, ibu pelaku sempat kabur ke rumah tetangga untuk meminta pertolongan, meninggalkan bercak darah di sekitar area rumah.
Saat ini, ibu pelaku masih dalam kondisi kritis dan mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati, Jakarta Selatan.
Editor: Elok R-ID