Repelita, Jakarta 12 Desember 2024 – Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, kembali mengungkit soal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 90 yang mengubah batas usia calon presiden dan calon wakil presiden. Putusan tersebut membuat Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo, dapat maju dan menang dalam Pilpres 2024.
Megawati mengaku menyesal telah membangun MK hingga menjadi lembaga peradilan yang besar di Indonesia. Ketika gugatan tentang batas usia capres bergulir di MK, Megawati merasa tidak mendapatkan dukungan dari pihak manapun.
"Saya menyesali nasibku sendiri. Ngapain gue digituin ya, padahal gue bikin keren-keren loh. Nggak ada yang nolongin saya, semua bungkam," ujar Megawati saat menghadiri acara Peluncuran Buku Todung Mulya Lubis.
Megawati menyebutkan bahwa ia telah berusaha keras untuk membangun MK sejak 2003. Bahkan, ketika menjabat sebagai presiden dari 2001 hingga 2004, Megawati turun tangan langsung mencari gedung untuk MK.
"Aku sampai ingat yang nyariin gedungnya, sampai saya pikir gimana ya kembaliin gedung tuh biar jadi gedung opo, nggak usah MK ditaruh di mana. Capek-capek presiden cari gedung," ujarnya.
Megawati juga mengungkapkan rencananya untuk melapisi palu MK dengan emas. Tujuannya adalah untuk membuat MK menjadi lembaga peradilan yang berbeda dan unik. Namun, rencana tersebut tidak pernah terwujud.
"Palunya untung nggak jadi, mau saya lapis emas, bener loh. Supaya lain dari yang lain, pengadilan kan. Haduh untung enggak," kata Megawati.
Singgung Penunjukan Anwar Usman
Dalam kesempatan itu, Megawati juga menyindir penunjukan Anwar Usman sebagai Ketua MK. Menurut Megawati, seharusnya ada hakim MK yang lebih berpengalaman dan berkualitas dibanding Anwar Usman.
"Dibilang, oh beliau (Anwar Usman) begini, begini. Terus saya pikir, saya rasanya tahu deh yang namanya hakim-hakim MK yang senior, yang bagus, saya garuk-garuk kepala. Nah setelah tahu latar belakangnya, saya mulai mikir ini ada apa toh yo," ujarnya.
Di bawah kepemimpinan Anwar Usman, MK memutuskan untuk mengabulkan gugatan mengenai batas usia capres-cawapres. Megawati bahkan menyatakan niatnya untuk bertemu para hakim MK.
"Sampai saya kepingin datangin itu pak hakim-hakim. Lo jangan jadi hakim loh kalau rasa kemanusiaan kalian enggak ada. Nah enak aja ketok dok, dok, terus kayak keren gitu, enggak lah," kata Megawati.
Megawati juga menyebutkan rencananya untuk bertemu dengan mantan Ketua MK, Jimly Asshiddiqie. Ia ingin Jimly memberikan pesan khusus kepada para hakim MK saat ini.
"Nanti saya mau ketemu Bang Jimly, bilangin tuh sama warganya. Jangan gitu loh," ucap Megawati.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok