Repelita Muan - Pesawat Jeju Air dengan nomor penerbangan 2216 dari Bangkok, Thailand, mengalami kecelakaan di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, pada Minggu pagi.
Kecelakaan terjadi setelah pilot mencoba melakukan pendaratan darurat akibat kegagalan roda pendaratan pesawat. Selama proses tersebut, pesawat tidak dapat mengurangi kecepatan secara memadai saat mendekati ujung landasan pacu.
Pesawat dilaporkan menabrak struktur bandara di ujung landasan, menyebabkan kerusakan parah pada badan pesawat dan memicu kebakaran hebat. Gambar yang beredar menunjukkan kepulan asap hitam tebal serta bagian ekor pesawat yang terbakar.
Menurut pejabat pemadam kebakaran, sebanyak 47 orang dilaporkan tewas dalam kecelakaan ini. Selain itu, dua orang ditemukan selamat dan segera dievakuasi ke rumah sakit terdekat.
"Ini adalah tragedi besar. Kami mendengar beberapa ledakan besar saat pesawat mencoba mendarat," ujar seorang saksi mata di lokasi kejadian.
Penjabat Presiden Korea Selatan Choi Sang-mok memerintahkan semua instansi terkait untuk memobilisasi sumber daya demi menyelamatkan korban. "Semua peralatan dan personel yang tersedia harus dikerahkan untuk operasi penyelamatan," ujarnya.
Kementerian Pertanahan Korea Selatan mengonfirmasi bahwa dua warga negara Thailand berada di dalam pesawat tersebut. Kecelakaan ini terjadi di tengah transisi politik di Korea Selatan, dengan Choi baru saja dilantik sebagai penjabat presiden dua hari sebelumnya.
"Pesawat meluncur di landasan dengan posisi miring sebelum terjadi ledakan besar," kata Rob McBride, jurnalis dari Seoul. "Gambar menunjukkan kebakaran besar dan upaya penyelamatan yang intensif."
Komentar netizen mengenai kecelakaan ini membanjiri media sosial. Seorang pengguna menulis, "Tragedi ini sangat mengerikan. Semoga para korban yang selamat mendapat perawatan terbaik." Pengguna lain mengatakan, "Apa yang sebenarnya terjadi pada roda pendaratan? Ini harus diselidiki secara serius."
Operasi penyelamatan masih berlangsung, dan penyebab pasti kecelakaan ini sedang dalam penyelidikan oleh pihak berwenang. (*)
Editor: Elok WA R-ID