Repelita Muan - Setelah dilakukan evakuasi, korban tewas dalam kecelakaan pesawat Jeju Air bertambah menjadi 64 orang, dengan kemungkinan jumlah korban tewas masih akan bertambah. Pesawat tersebut mengangkut 181 penumpang, termasuk awak kabin, dalam penerbangan yang mengalami kecelakaan tragis pada 29 Desember 2024.
Dua penumpang berhasil ditemukan dalam kondisi selamat dan saat ini sedang mendapat perawatan di rumah sakit. Otoritas bandara menyebutkan bahwa kecelakaan terjadi akibat kerusakan pada roda pendaratan pesawat. Meskipun pilot berusaha melakukan pendaratan darurat, pesawat tidak dapat dikendalikan sepenuhnya dan menabrak pembatas di ujung landasan pacu.
Investigasi sementara mengungkapkan bahwa kegagalan roda kemungkinan disebabkan oleh tabrakan dengan burung, meskipun belum ada konfirmasi resmi mengenai penyebab pastinya. Pihak Jeju Air mengonfirmasi bahwa pesawat tersebut telah beroperasi selama 15 tahun tanpa riwayat kecelakaan.
“Jeju Air akan mengerahkan segala upaya untuk menanggulangi kecelakaan ini,” ujar pihak perusahaan. Mereka juga sedang berupaya menentukan penyebab pasti dari kecelakaan ini.
Kantor kepresidenan Korea Selatan menyatakan akan memberikan perhatian penuh kepada keluarga korban dan berjanji untuk menyediakan semua bantuan yang diperlukan. Otoritas setempat telah mempercepat pencarian korban yang masih hilang. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok