Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Jokowi soal Jadi Tokoh Paling Korup di Dunia: Tuduhan Tanpa Bukti!

 Jokowi soal Jadi Tokoh Paling Korup di Dunia: Tuduhan Tanpa Bukti!

Repelita Solo - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi laporan dari Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) yang memasukkan namanya dalam nominasi sebagai tokoh paling korup di dunia. Jokowi meminta agar tuduhan tersebut didasarkan pada bukti yang jelas dan bukan hanya sekadar fitnah.

"Korupsi apa? Yang dikorupsi apa? Ya dibuktikan, apa," ujar Jokowi kepada wartawan di rumahnya di Solo.

Jokowi juga mengungkapkan kekhawatirannya atas banyaknya fitnah dan framing jahat yang beredar saat ini. Ia menyebut bahwa tuduhan seperti ini sering kali tidak disertai bukti konkret.

"Sekarang banyak sekali fitnah, banyak sekali framing jahat. Banyak sekali tuduhan-tuduhan tanpa ada bukti. Terjadi sekarang ini," ucap Jokowi.

Saat ditanya mengenai kemungkinan adanya muatan politis dalam nominasi tersebut, Jokowi menyarankan agar hal itu ditanyakan langsung kepada pihak-pihak terkait.

"Ya ditanyakan saja. Orang bisa pakai kendaraan apa pun-lah, bisa pakai NGO, bisa pakai partai, ormas, untuk tuduh, untuk framing jahat seperti itu ya," jawab Jokowi.

Nama Jokowi masuk dalam laporan OCCRP yang dirilis melalui laman resminya. Laporan tersebut berjudul "Finalis 2024 untuk Tokoh dalam Kejahatan Terorganisir dan Korupsi Tahun Ini."

Dalam laporan itu, OCCRP menyebutkan bahwa nominasi dikumpulkan dari pembaca, jurnalis, juri, dan pihak-pihak lain dalam jaringan global mereka. Nama-nama finalis yang disebutkan dalam laporan tersebut antara lain:

  1. Presiden Kenya William Ruto.
  2. Mantan Presiden Indonesia Joko Widodo.
  3. Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu.
  4. Mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina.
  5. Konglomerat India Gautam Adani.

Namun, laporan OCCRP tidak memuat data apa pun yang menjelaskan alasan masuknya nama Jokowi dalam daftar tersebut. Laman OCCRP hanya mencantumkan profil dewan juri, seperti Alia Ibrahim, CEO daraj.com, serta pendiri OCCRP, Paul Radu dan Drew Sullivan.

Berbagai komentar netizen bermunculan menanggapi isu ini. Seorang netizen menuliskan, "Kalau tidak ada bukti, ini hanya fitnah politik untuk menjatuhkan nama baik."

Netizen lain mengatakan, "Kenapa bisa nama Jokowi masuk daftar? Ada sesuatu yang perlu diluruskan."

Sementara itu, ada juga yang menyebut laporan ini sebagai upaya framing yang dibuat untuk kepentingan tertentu. "Ini jelas framing. Laporan seperti ini harus diwaspadai, apalagi jika tidak ada dasar yang jelas," tulis seorang netizen.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved