Hasto PDIP Membuka Pandora Politik Elite Saling Intai

 

Repelita, Jakarta - Ancaman PDIP yang mengungkap dugaan praktik korupsi di kalangan petinggi negara menunjukkan adanya politik saling intai di antara elite dalam negeri. Pengamat komunikasi politik, Jamiluddin Ritonga, menilai langkah PDIP ini mengindikasikan bahwa praktik korupsi sering ditutupi oleh elite demi kepentingan tertentu, baik untuk melindungi maupun menyerang lawan politik.

Jamiluddin menjelaskan, praktik korupsi ini hanya akan terungkap ketika pihak-pihak yang terlibat tidak lagi sejalan dalam kepentingan politik mayoritas. "Perilaku koruptif itu dilakukan dengan cara saling melindungi. Perilaku itu sengaja ditutupi selama mereka masih satu frekuensi. Bila frekuensinya sudah berbeda, barulah dibocorkan ke masyarakat," ujar Jamiluddin.

Menurutnya, data-data korupsi sering dijadikan alat sandera dalam perpolitikan Tanah Air. Dia menambahkan, pola politik saling intai ini memang masih dominan di Indonesia.

“Elite politik bisa saling menghancurkan dan membongkar satu sama lain ketika sudah tidak ada kesepakatan. Satu dengan lainnya bisa saja tiba-tiba saling memangsa. Kiranya hal itu yang terjadi dalam perpolitikan di Tanah Air,” tutur Jamiluddin.

Jamiluddin juga menyebut, rencana PDIP untuk mengungkap video dugaan korupsi yang melibatkan petinggi negara bisa menjadi bagian dari pertempuran politik yang semakin panas. “Bisa saja dalam waktu dekat ini kita akan menyaksikan banyak elite negeri yang ditelanjangi. Masyarakat akan jadi penonton elite yang telanjang. Menarik,” pungkasnya.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga