Pemberhentian Kader PDI-P, Dari Dukungan Jokowi hingga Pemecatan
Jakarta, 2 Desember 2024 – Gelombang pemberhentian kader PDI-P belum berakhir seiring dengan dipecatnya Effendi Simbolon dari keanggotaan partai berlambang banteng tersebut. Effendi dipecat karena mendukung pasangan Ridwan Kamil-Suswono pada Pilkada Jakarta 2024, padahal PDI-P mengusung Pramono Anung-Rano Karno.
Selain perbedaan arah dukungan, hubungan Effendi dengan Presiden Ketujuh Joko Widodo (Jokowi) juga dipersoalkan oleh “Partai Banteng”. Pemecatan Effendi menambah daftar kader PDI-P yang diberhentikan atau mengundurkan diri dari partai setelah memilih merapat dengan Jokowi pada Pemilihan Presiden 2024 maupun Pilkada 2024.
Berikut ini adalah urutan nama kader PDI-P yang berpaling ke Jokowi:
- Bobby Nasution
Bobby Nasution, menantu Jokowi, resmi diberhentikan dari PDI-P setelah menyatakan dukungannya kepada pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024. Keputusan ini dianggap melanggar disiplin partai, yang mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Setelah pemecatan, Bobby bergabung dengan Partai Gerindra dan mendaftar sebagai bakal calon gubernur Sumatera Utara pada Pilkada 2024. Keputusannya juga mendapat izin dari Jokowi, yang menilai Bobby sudah dewasa dan bertanggung jawab dalam mengambil keputusan. - Budiman Sudjatmiko
Budiman Sudjatmiko resmi dipecat pada Agustus 2023 setelah mendukung pencalonan Prabowo Subianto sebagai presiden. PDI-P menganggap tindakan ini sebagai pelanggaran berat karena tidak sejalan dengan arahan untuk memenangkan Ganjar Pranowo. Budiman mendirikan relawan "Prabowo Budiman Bersatu" untuk mendukung Prabowo. Aktivis Reformasi ini mengaku perubahan jalan politiknya sejalan dengan buku "Paradoks Indonesia" yang ditulis Prabowo, yang mencerminkan semangat yang sama. Setelah pemecatan, Budiman duduk di pemerintahan sebagai kepala Badan Pengentasan Kemiskinan. - Maruarar Sirait
Maruarar Sirait mengundurkan diri dari PDI-P pada Januari 2024. Ia memilih mundur karena dukungannya kepada Jokowi dan ingin mengikuti langkah Jokowi yang hingga kini mendapat dukungan penuh dari masyarakat. Setelah mundur, Maruarar bergabung ke barisan pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024. Setelah Prabowo dilantik, Maruarar masuk ke kabinet sebagai Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman. - Effendi Simbolon
Effendi Simbolon diberhentikan pada November 2024 karena mendukung pasangan Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta, yang berlawanan dengan calon usungan PDI-P, Pramono Anung-Rano Karno. Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat menyebut tindakan Effendi melanggar AD/ART partai. "Yang bersangkutan melanggar kode etik, disiplin, dan AD/ART partai," ujar Djarot. Dalam surat pemecatannya, PDI-P menyatakan Effendi telah melakukan pembangkangan terhadap garis kebijakan partai, sehingga dijatuhi sanksi tegas. Effendi juga dilarang menggunakan nama PDI-P dalam kegiatan politik apa pun.
PDI-P menilai tindakan Effendi Simbolon yang bertemu dengan Presiden Jokowi sebagai bentuk langkah politik yang tidak sejalan dengan rekomendasi partai, bahkan dianggap sebagai bentuk kongkalikong yang tidak dapat ditoleransi.
Editor: Elok R-ID