Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Dari Uang Pribadi atau Negara? Mensos Bicara Sembako Bertuliskan 'Bantuan Wapres Gibran'

 

Dari Uang Pribadi atau Negara? Mensos Bicara Sembako Bertuliskan 'Bantuan Wapres Gibran'

JAKARTA, 2 Desember 2024 – Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengungkapkan bahwa dirinya belum mengetahui sumber anggaran yang digunakan dalam Bantuan Wapres Gibran yang dilengkapi dengan gambar Istana Wakil Presiden.

Sebelumnya, bantuan yang diberikan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk korban banjir di Kebon Pala, Jakarta Timur, menimbulkan sorotan publik. Bantuan sembako tersebut dikemas dalam tas bertuliskan "Bantuan Wapres Gibran" yang turut memuat gambar Istana Wakil Presiden.

Ditanya mengenai apakah anggaran tersebut berasal dari uang negara atau pribadi, Saifullah atau Gus Ipul mengaku belum mendapat informasi terkait hal tersebut. "Belum tahu, belum tahu," ujarnya saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.

Saifullah menambahkan bahwa bantuan sosial memang bisa diberikan oleh siapa saja, baik pemerintah maupun pihak swasta. Ia menilai bahwa masalah pencantuman nama atau gambar pada bantuan sosial seperti ini seharusnya tidak perlu diperdebatkan, yang penting adalah manfaat yang dapat dirasakan masyarakat.

"Yang penting adalah manfaatnya untuk masyarakat, itu yang utama," ujar Saifullah.

Menanggapi hal serupa, Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar alias Cak Imin juga menyatakan belum mengetahui tentang Bantuan Wapres Gibran. "Saya tidak tahu ya, saya belum tahu," ujar Cak Imin saat ditemui di Jakarta pada 30 November 2024.

Cak Imin menambahkan bahwa bantuan yang diberikan bisa jadi berasal dari sumber anggaran yang berbeda, seperti bantuan dari Wakil Presiden, Presiden, atau kementerian.

Sebelumnya, sejumlah pihak mempertanyakan penggunaan anggaran APBN dalam pembagian sembako oleh Gibran, mengingat tas yang digunakan untuk membagikan bantuan bertuliskan "Bantuan Wapres Gibran," yang dinilai mirip dengan cara yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo saat menjabat.

Pakar media sosial, Jhon Sitorus, juga mengkritik penggunaan anggaran tersebut, menyebutkan bahwa tujuan sebenarnya dari pembagian bantuan ini bisa saja terkait dengan pencitraan untuk pilpres mendatang.

Menurut Jhon, hal ini mencerminkan perubahan dalam cara bantuan sosial disalurkan, yang sebelumnya lebih netral menjadi lebih terpolitisasi seiring dengan kehadiran gambar-gambar dan label-label yang mencolok.

(*)
Editor: Elok R-ID

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved