Repelita, Jakarta - Pengamat politik Rocky Gerung menanggapi wacana Presiden Prabowo Subianto yang ingin memberikan pengampunan kepada para koruptor dengan syarat pengembalian aset negara. Prabowo menyarankan agar proses tersebut dilakukan tanpa melibatkan Presiden atau proses amnesti, cukup melalui mekanisme denda damai yang diatur dalam undang-undang Kejaksaan.
Rocky menilai usulan tersebut berpotensi merusak upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Ia mengingatkan bahwa korupsi adalah kejahatan luar biasa yang melibatkan dimensi politik, ekonomi, hukum, dan kekuasaan, yang tidak bisa diselesaikan dengan cara pragmatis seperti itu.
"Koruptor bukan hanya mencuri karena kebutuhan, tetapi karena kekuasaan yang membuat mereka merasa kebal hukum. Mereka sudah kenyang, tetapi masih merasa rakus," ujar Rocky dalam kanal YouTubenya, Jumat, 27 Desember 2024.
Rocky juga menyatakan bahwa pendekatan semacam itu dapat memperburuk persepsi masyarakat terhadap upaya pemberantasan korupsi. "Koruptor merampas hak rakyat, dan kekayaan negara seharusnya untuk kepentingan rakyat, bukan segelintir orang," ungkapnya.
Menurut Rocky, memberikan pengampunan kepada koruptor hanya akan menciptakan iklim yang semakin permisif terhadap tindak pidana tersebut, yang pada gilirannya akan memperburuk citra pemberantasan korupsi di Indonesia.
Netizen pun menyuarakan ketidaksetujuannya terhadap wacana tersebut. Beberapa netizen mengungkapkan rasa kecewa terhadap kondisi Indonesia saat ini yang mereka anggap sebagai dampak dari rezim terdahulu.
"Negeri ini berideologi FUFUFAFAISME, sungguh mengerikan semua hukum dan demokrasi bisa dimainkan dengan sekehendak penguasa. MAAF SAYA TAK SEDIKITPUN PERCAYA PRABOWO DAN WAPRES!!!" tulis @dew***.
"RAKYAT baru akan percaya & respect pak Prabowo, jika hukum di Indonesia sudah bener2 beres!! ADILI MULYONO & FUFUFAFA," tulis @Fif***.
"Yang ada koruptor kongkalikong sama aparat untuk memanipulasi data pencurian. Pura-pura mengembalikan saat korupsi terendus pejabat jujur dengan kongkalikong pejabat khianat," tulis @adih***.
"Pernyataan presiden sangat disambut baik oleh oligarki, 9 naga dan pejabat demen korup," tulis @Son***.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok
