Repelita, Jakarta, 14 Desember 2024 - Kabar mengejutkan datang dari proyek pembangunan Jalan Tol Solo Yogyakarta. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengungkapkan adanya perubahan trase dalam rencana pembangunan Jalan Tol Solo Yogyakarta - NYIA - Kulon Progo. Perubahan ini terjadi akibat keberatan dari salah satu pemerintah daerah setempat.
Dody menjelaskan bahwa pemerintah pusat melalui Kementerian PU telah menerima masukan dari pemerintah daerah terkait penyesuaian trase. Pemerintah daerah menyatakan keberatan jika jalan tol melintasi lokasi yang dianggap sakral.
Menteri PU menegaskan bahwa pihaknya akan menyesuaikan trase tersebut, karena tidak dapat mengabaikan kearifan lokal dari daerah tersebut.
Terkait hal ini, pihak Kementerian PU juga akan berdiskusi dengan PT Jasamarga Jogja Solo selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk menentukan penyesuaian lebih lanjut. Perubahan trase ini berpotensi meningkatkan biaya pembangunan jalan tol.
Meski mengalami penyesuaian, progres pembangunan Jalan Tol Solo Yogyakarta tetap berjalan. Ruas tol ini ditargetkan dapat beroperasi saat libur Nataru 2024/2025. Seksi Kartasura - Purwomartani segmen Klaten - Prambanan akan difungsionalkan sepanjang 8,6 km untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas saat akhir tahun.
Seksi Kartasura - Klaten sepanjang 20,1 km sendiri sudah beroperasi sejak Oktober 2024. Jalan Tol Solo Yogyakarta - NYIA - Kulon Progo yang memiliki panjang 96,57 km ini dibangun dalam tiga tahap.
Tahap pertama, Kartasura - Purwomartani, sudah beroperasi sebagian dan direncanakan penuh beroperasi pada akhir 2025. Sementara itu, tahap kedua dan ketiga akan melintasi Ring Road Yogyakarta hingga Bandara NYIA, yang ditargetkan selesai pada tahun 2027.
Proyek ini menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) dengan total biaya investasi mencapai sekitar Rp27,49 triliun. Jalan Tol ini nantinya juga akan diintegrasikan dengan Jalan Tol Yogyakarta - Bawen dan Jalan Tol Semarang - Solo.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok