Rekaman CCTV Diperlihatkan ke Komnas HAM, Keluarga Ungkap Detik-detik Penembakan Gamma Rizkynata Oktafandy
2 Desember 2024, Semarang – Keluarga almarhum Gamma Rizkynata Oktafandy mengungkapkan telah memiliki rekaman CCTV yang diduga memperlihatkan detik-detik penembakan terhadap Gamma oleh anggota Satresnarkoba Polrestabes Semarang, Aipda Robig Zaenudin. Rekaman tersebut sudah diperlihatkan kepada Komnas HAM yang tengah menyelidiki kasus ini.
Anggota keluarga Gamma yang enggan disebutkan identitasnya menjelaskan bahwa setelah peristiwa penembakan, keluarga berusaha menggali fakta secara mandiri, termasuk dengan mendatangi lokasi kejadian. "Senin (25/11/2024), saya mencari informasi di area Paramount, tetapi tidak ada kejadian seperti tawuran. Di sekitar Alfamart (Jalan Candi Penataran) juga tidak ditemukan indikasi tawuran, meski ada pengejaran kendaraan," ujarnya.
Keluarga Gamma kemudian memperoleh rekaman CCTV dari Alfamart di Jalan Candi Penataran, Kalipancur, Ngaliyan, Kota Semarang. Namun, mereka menolak mengungkapkan bagaimana rekaman tersebut didapatkan.
Rekaman CCTV yang didapatkan menunjukkan seorang pria yang diduga Aipda Robig Zaenudin, mengendarai sepeda motor dan berhenti di tengah jalan. Setelah turun dari sepeda motornya, ia melepaskan tembakan ke arah tiga sepeda motor yang melaju dari arah selatan ke utara. Salah satu sepeda motor itu diduga ditumpangi oleh Gamma.
Pada rekaman yang diambil pada pukul 00:20 WIB, terlihat pria tersebut sempat terjatuh setelah menembak sepeda motor ketiga. Setelah itu, dia kembali ke sepeda motornya yang terjatuh, bangkit, dan melanjutkan perjalanan ke arah yang sama dengan motor yang telah lewat.
Keluarga Gamma kemudian memperlihatkan rekaman CCTV tersebut kepada komisioner Komnas HAM yang telah menemui mereka untuk melakukan verifikasi.
Gamma, yang berusia 17 tahun, dilaporkan tewas pada Ahad (24/11/2024) akibat luka tembak, meski awalnya keluarga mendapat informasi bahwa ia tewas akibat tawuran. Jenazah Gamma sempat dibawa ke RSUP Dr. Kariadi, Semarang, sebelum akhirnya dimakamkan di Sragen. Pada Jumat (29/11/2024), Tim DVI Polda Jawa Tengah melakukan autopsi terhadap jenazah Gamma untuk memastikan penyebab kematiannya.
Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mengonfirmasi bahwa rekaman CCTV Alfamart telah diamankan oleh Polda Jawa Tengah. Kasus penembakan ini ditangani oleh Polda Jawa Tengah, sementara Polrestabes Semarang menangani kasus tawuran yang disebut sebagai latar belakang penembakan.
Irwan Anwar menyebutkan bahwa penembakan terjadi saat Aipda Robig Zaenudin berusaha melerai tawuran antar-gangster remaja di Semarang. Dalam penembakan tersebut, Gamma terkena tembakan di pinggang, sementara dua teman Gamma, Satria dan Adam, juga terluka.
Namun, Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Artanto mengakui bahwa Aipda Robig tidak melepaskan tembakan peringatan sebelum menembak para siswa SMKN 4 Kota Semarang. Artanto juga menyebutkan bahwa tindakan penembakan Robig termasuk dalam kategori tindakan berlebihan (excessive action).
Polda Jawa Tengah telah menahan Aipda Robig selama 20 hari dalam rangka penyelidikan. Proses penyelidikan ini diawasi ketat oleh berbagai instansi terkait, termasuk Komnas HAM dan Divpropam.
Editor: Elok R-ID